Yogyakarta (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan percobaan peluncuran roket buatan di Pantai Pandansimo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu. Dalam percobaan peluncuran tersebut semula akan diluncurkan 16 roket, yang terdiri dari 12 Roket Uji Muatan (RUM), dua roket seri Rx 100, dan dua roket duplikat buatan PRMI (Perkumpulan Roket Mahasiswa Indonesia) yang pernah diluncurkan 1963 oleh mahasiswa UGM. Namun, dua di antara roket itu, yaitu satu seri RUM dan satu lagi duplikat PRMI gagal diluncurkan karena masalah pembakaran. Proses peluncuran yang dilakukan satu persatu dengan pertimbangan keamanan itu diawali dengan roket duplikat milik PRMI. Dengan kekuatan angin rendah, roket meluncur dengan cepat ke arah lautan lepas. Kemudian disusul 12 roket RUM, yang juga diluncurkan satu persatu. Beda dengan seri PRMI dan Rx 100, setelah diterbangkan dan mencapai titik tertentu, parasut roket seri ROM terbuka dan turun kembali ke bawah. Ketua LAPAN, Adi Sadewa Salatun mengatakan roket merupakan bagian kecil dari tugas LAPAN. Sejak 1963, LAPAN vakum dari kegiatan pembuatan roket karena konsentrasi pada pembuatan pesawat terbang. "Dengan percobaan peluncuran roket kali ini, kami berharap dapat mengembalikan minat masyarakat pada roket, dan sekaligus sebagai bentuk demonstrasi promosi, karena pada 2008 LAPAN akan menyelenggarakan lomba membuat roket untuk kalangan SMU, mahasiswa, dan militer," katanya. Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Soedjarwadi mengatakan, UGM memiliki anak didik yang mampu meneruskan perjuangan PRMI pada 1963 dan siap mendukung kedirgantaraan Indonesia melalui segala bentuk kegiatan. Peluncuran tersebut mampu menarik minat masyarakat untuk menonton. Masyarakat telah memadati jalan raya sekitar satu kilometer sebelum pantai tersebut sejak pukul 05.30 WIB. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007