Bambang Soestayo dalam rilis di Jakarta, Jumat, memandang semakin membaiknya stabilitas sistem keuangan pada triwulan I 2019, harus didukung dengan membaiknya stabilitas politik nasional.
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, terutama usai pemilu 2019, setiap elite politik dan pemangku kepentingan harus kembali solid sebagai satu bangsa dan mengutamakan kepentingan nasional.
"Percuma dunia memandang hebat Indonesia jika internal di dalam negerinya malah sibuk ribut sendiri," katanya.
Untuk itu, ujar dia, diharapkan berbagai pihak dapat melupakan berbagai akibat usai penyelenggaraan pemilu kemarin.
"Waktunya menatap masa depan Indonesia menuju Indonesia Gemilang menjadi lima besar negara dengan ekonomi paling moncer di dunia 2045," ucapnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memandang kinerja perekonomian Indonesia triwulan I 2019 tetap positif, di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak sesuai prakiraan.
"Pertumbuhan yang melambat tidak terlepas dari pengaruh pola musiman awal tahun serta dampak perbaikan pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah dari prakiraan" kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Onny menjelaskan BI memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik pada triwulan I 2019 yang tercatat 5,07 persen (yoy).
Kinerja perekonomian ini mengindikasikan momentum pertumbuhan ekonomi nasional terus terjaga, meskipun melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2018 sebesar 5,18 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2019 terutama ditopang oleh permintaan domestik. Permintaan domestik tetap baik dipengaruhi konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi rumah tangga.
Baca juga: Meski melambat, BI nilai positif kinerja ekonomi triwulan I 2019
Baca juga: Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II lebih baik
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019
