Kuala Lumpur (ANTARA News) - Anwar Ibrahim, pemimpin oposisi Malaysia, telah dibebaskan setelah satu jam diperiksa Imigrasi Malaysia, namun pada saat bersamaan polisi telah menahan 11 pemimpin oposisi karena ikut serta dalam demontrasi Bersih yang akan diadakan di parlemen. "Anwar Ibrahim sudah dilepaskan setelah diperiksa selama satu jam oleh Imigrasi Malaysia. Paspornya telah di-'black list' imigrasi Malaysia," kata juru bicara PKR (Partai Keadilan Rakyat) Elizabeth Wong, di Kuala Lumpur, Selasa. Setelah diinterogasi, Anwar dilepaskan dan akan melakukan jumpa pers di Kantor PKR, Petaling Jaya, Selasa sore. Anwar Ibrahim tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Selasa pagi, setiba dari Turki. Sebelumnya, ia pergi ke Mumbay, India, dan memberikan penjelasan mengenai demontrasi Hindraf. Tapi di sisi lain, polisi telah menahan 11 pemimpin oposisi ketika mereka akan melakukan unjuk rasa di parlemen. Mereka adalah: 1. Tan Sri Khalid Ibrahim (Secretary-General, KeADILan) 2. Tian Chua (Information Chief, KeADILan) 3. Ang Hiok Gai (former KeADILan Supreme Council Member) 4. Mohd Hatta Ramli (Treasurer, PAS) 5. Dr. Lo Lo Ghazali 6. Nuridah Mohd Salleh 7. Azira Ariffin 8. Hashim Awang 9. Nasruddin Hassan Tantawi 10. Abd Muhaimin Roslan (anak 13 tahun) 11. Mohd Sabri Shafie 12. Mohd Badilah Muda 13. Dr. Nasir Hashim (Chairman, Socialis Party Malaysia) 14. S. Arutchelvan (Secretary-General, Socialis Party Malaysia) 15. S. Sivarajan (Central Committee, Socialis Party Malaysia) 16. Abdul Razak Ismail (Information Coordinator, Labour Resource Centre) Tan Sri Khalid Ibrahim adalah mantan CEO Guthrie Bhd, salah satu BUMN raksasa di bidang perkebunan Kelapa Sawit dan CEO PNB (Permodalan Nasional Bhd) yang bergabung ke PKR. Ia ditangkap di depan pintu Gedung Parlemen. Sedangkan Tian Chua, aktivis politik etnis China yang Senin malam (10/12) saja dilepaskan oleh pengadilan Kuala Lumpur, Selasa pagi sudah ditahan polisi karena ikut serta dalam demontrasi Bersih. Tian Chua, ditahan polisi Malaysia, Minggu sore karena terlibat dalam demontrasi Bersih pada Sabtu, 10 November 2007. Ia dituduh ikut dalam pertemuan ilegal dan diseret ke pengadilan Kuala Lumpur, Senin. Pengadilan setujui dia dilepaskan dari tahanan karena memberikan uang jaminan tapi Selasa pagi sudah ditahan lagi, kata Elizabeth Wong. Menurut Elizabeth, aktivis Hindraf P Udayakumar juga telah ditahan polisi, Selasa pagi, ketika dalam perjalanan menuju ke kantor. Sementara itu, para demonstran dari berbagai organisasi politik dan sosial yang berkumpul di kantor pusat PAS (Partai Islam Malaysia), Kuala Lumpur yang akan beriringan ke parlemen telah dipecah dan dibubarkan. Kantor PAS sendiri dikepung oleh polisi. Polisi telah menutup dan membarikade jalan-jalan menuju parlemen. Berbagai organisasi yang tergabung dalam Bersih akan menyerahkan memorandum tuntutan ke parlemen agar masa jabatan Ketua SPR (Suruhanjaya Pilihan Raya = KPU di Indonesia) Abdul Rashid Abdul Rahman tidak diperpanjang lagi karena dinilai tidak jujur dan berimbang dalam melaksanakan Pemilu. Organisasi Bersih menuntut Pemilu di Malaysia dilaksanakan dengan Jurdil. Pada Sabtu, 10 November 2007, sekitar 20.000 pendukung Bersih melakukan demontrasi di Kuala Lumpur. (*)

Copyright © ANTARA 2007