Paris/Aljier (ANTARA News) - Sepasang bom mobil yang diledakkan oleh suatu cabang jaringan teroris Al Qaeda di ibukota Aljazair, Aljier, Selasa, menewaskan sedikitnya 72 orang, kata harian Aljazair El Watan melaporkan Rabu. Mengutip sumber-sumber di rumahsakit, suratkabar itu mengatakan bahwa sekitar 200 orang mengalami cedera dalam aksi pemboman tersebut, sementara kelompok Al Qaeda menyatakan bertanggungjawab atas ledakan itu. Jika data itu dibenarkan, pemboman yang terjadi Selasa itu merupakan serangan teroris terburuk di Aljazair selama hampir sedasawarsa terakhir, sejak hari-hari terakhir ketika negara itu dilanda perang sipil berdarah. Menurut data resmi terakhir, yang disampaikan Selasa malam oleh Kementerian Dalam Negeri Aljazair, jumlah korban 26 sedangkan 177 orang lainnya cedera. Salah satu dari bom mobil itu meledak di dekat sebuah bus yang membawa para mahasiswa hukum di sekitar gedung Mahkamah Agung Aljazair dan gedung Dewan Konstitusional. Ledakan kedua terjadi dekat daerah pemukiman, di depan gedung perumahan berbagai lembaga internasional, termasuk badan-badan PBB, Program Pangan Dunia (WFP), Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Dana Kependudukan PBB (UPF) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO). Di New York, seorang perempuan jurubicara PBB mengatakan, sedikitnya 11 anggota staf PBB tewas dalam serangan teroris itu. Bom-bom mobil itu meledak dalam tempo 10 menit, sekitar pukul 10:00 waktu setempat. Ledakan-ledakan kuat tersebut menyebabkan gedung-gedung rusak parah dan memecahkan kaca-kaca jendela pada radius beberapa ratus meter. Seorang pegawai lokal PBB mengatakan kepada televisi France-2, bahwa `Saya berada di dalam kantor saya dan hendak pergi ke luar dengan seorang teman. Kemudian, saya mendengar satu ledakan dan segala sesuatunya kemudian berjatuhan di atas saya." Serangan-serangan ini mendapat mendapat kecaman luas oleh masyarakat internasional. Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengatakan, mereka yang melakukan pemboman itu `musuh kemanusiaan, demikian DPA.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007