Jimbaran (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Papua Nugini Michael T Somare menyatakan komitmen untuk memproyeksikan dan mempromosikan kerja sama kehutanan di dunia internasional. Hal tersebut dikemukakan Jurubicara Kepresidenan Dino Patti Djalal seusai mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan dwipihak itu di Hotel Four Seasons, Bali, Rabu. Dino mengatakan bahwa kedua negara mempunyai kepentingan yang sama untuk melestarikan hutan tropis dan mengembangkan konsep pengurangan emisi dari sektor hutan (REDD/Reducing Emission from Deforestation and Degradation). "Kedua negara juga menyatakan komitmen untuk memajukan kerjasama CTI (coral triangle initiative)," katanya. Menurut Dino, Somare juga menyatakan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia dalam merealisir konsep kerjasama itu. Pada kesempatan itu, kedua kepala negara juga berharap Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) dapat mencapai suatu terobosan. "Para delegasi diharapkan dapat sepakat atas agenda dan jadwal pembahasan sistem pengaturan baru perubahan iklim pascaperiode pertama Protokol Kyoto, 2012," katanya. Kedua kepala negara, lanjut dia, berharap agar Bali Roadmap dapat terwujud dan para delegasi tidak melewatkan kesempatan langka itu. Negara maju juga diharapkan memiliki komitmen mengurangi emisi. Sementara itu kedua negara sepakat menghidupkan kembali komisi bersama yang selama ini tidak aktif. Komisi bersama itu akan membahas sejumlah hal, antara lain ekonomi dan kerjasama perbatasan. PM Papua Nugini juga memberikan apresiasi atas program otonomi khusus yang dilakukan Indonesia di Papua dan Papua Barat. Pada hari ketiganya berkantor di Bali, Presiden Yudhoyono melakukan sejumlah pertemuan dwipihak dengan kepala negara sahabat yaitu, PM Papua Nugini, Presiden Maladewa, PM Singapura dan utusan khusus Kerajaan Inggris untuk Perubahan Iklim.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007