Moskow (ANTARA News) - Rusia untuk sementara akan menutup kantor regional British Council sebagai "pembalasan" atas keputusan London yang mengusir diplomat Rusia, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Rabu. Dalam pukulan paling akhir terhadap hubungan bilateral yang memburuk, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan akan menghentikan operasi organisasi kebudayaan itu akibat "tak-adanya dasar hukum yang mengatur" kegiatannya. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown memimpin kumandang kecaman atas tindakan tersebut, dan menyatakan badan itu "sepenuhnya berhak" untuk melanjutkan kegiatannya mendorong bahasa Inggris dan budaya Inggris yang lebih luas di Rusia. Wanita jurubicara bagi British Council berkeras kedua kantor regional organisasi tersebut akan terus beroperasi setelah tenggat 1 Januari. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan British Council telah diberitahu bahwa kegiatan cabang regional akan dibekukan. Larangan itu akan berlaku bagi semua cabang British Council, larangan atas kantor pusatnya di Moskow, mulai 1 Januari hingga status hukum badan tersebut diatur, demikian isi pernyataan itu. Brown menolak pernyataan Rusia tersebut dan menyeru British Council untuk melanjutkan kegiatannya. "Kami, British Council dan organisasi mitra Rusianya memiliki setiap keinginan agar programnya berlanjut," kata Brown dalam komentar yang disiar-pancarkan oleh jurubicara Michael Ellam. Di Moskow, wanita jurubicara bagi British Council Natalya Minchenko mengatakan organisasi itu "tak memiliki rencana untuk menutup kantor di Yekaterinburg atau Saint Petersburg, karena semua yang kami lakukan di Rusia sejalan dengan kesepakatan budaya bilateral dan peraturan Rusia". Percekcokan tersebut adalah yang paling akhir dari serangkaian pertikaian diplomatik antara Moskow dan London, yang mencuat sehubungan dengan penolakan Rusia untuk mengekstradisi Andrei Lugovoi, tersangka utama pembunuhan di London dengan menggunakan racun radioaktif terhadap mantan agen Rusia Alexander Litvinenko tahun lalu. Lavrov mengatakan dalam suatu wawancara dengan stasiun televisi BBC World bahwa tindakan untuk membekukan operasi regional British Council di Rusia adalah reaksi langsung terhadap pengusiran beberapa diplomat. "Pemerintah Inggris melakukan beberapa tindakan yang mengakibatkan apa yang saya sebut kerusakan sistematis pada hubungan kami, jadi ini adalah pembalasan," katanya seperti dikutip AFP. "Ini tak ada hubungannya dengan perasaan anti-Inggris, ini adalah hukum aliran, jika anda suka," katanya. "Ketika mereka mengusir beberapa diplomat Rusia ... semua itu tak terelakkan menyerukan pembalasan," kata Lavrov. Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris menolak setiap upaya untuk menghubungkan nasib British Council dengan percekcokan politik lebih luas antara Moskow dan London. British Council "adalah lembaga budaya dan bukan politik dan kami dengan tegas menolak setiap upaya untuk mengaitkannya dengan kegagalan Rusia untuk bekerjasama dengan upaya kami guna menyeret pembunuh Alexander Litvinenko ke pengadilan", kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam satu pernyataan. British Council telah menghadapi konflik selama bertahun-tahun dengan pemerintah Rusia mengenai ketidak-beresan dalam status hukumnya. Lembaga itu saat ini memiliki dua kantor cabang regional di Rusia, turun dari 15 pada tiga tahun lalu. Meskipun secara resmi menjadi lembaga nir-laba, British Council menerima sebagian besar dananya dari Kantor Urusan Luar Negeri Inggris. Moskow menyatakan bahwa sebagai lembaga nir-laba, British Council menjadi objak pajak atas penghasilannya. Para pejabat Inggris berkeras British Council adalah bagian budaya dari Kedutaan Besar Inggris dan oleh karenanya "memiliki kekebalan diplomatik". (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007