Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah juga berniat melepas saham PT Garuda Indonesia (Garuda) melalui penyertaan langsung (direct placement) sebagai bagian dari program privatisasi. "Betul. Tahun depan Garuda oleh pemerintah dan sudah disetujui DPR, tahun depan akan diprivatisasi melalui strategic sales," kata Direktur Utama Garuda, Ermirsyah Satar menjawab pers usai Peresmian Pemasangan Logo Visit Indonesia Year 2008 di Jakarta, Jumat. Sebelumnya, Dirut PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) Hotasi Nababan, saat menghadiri HUT LKBNB ANTARA ke-70 mengakui, program serupa juga akan dijalani Merpati mulai pertengahan tahun depan. "Empat puluh persen saham pemerintah di Merpati akan dilepas ke investor swasta," kata Hotasi Kamis (13/12). Namun, Emirsyah melanjutkan, bahwa pihaknya tidak berhak menyampaikan berapa persen saham pemerintah di Garuda yang akan dilepas. "Tanyakan sama Pak Said Didu (Sesmeneg BUMN)," kata Emirsyah. Yang jelas, secara korporasi Garuda siap dengan program itu karena pada tahun ini, kinerja persoeroan positif dengan mencetak laba. "Jika tiga tahun terakhir rugi, kini sudah untung," katanya. Hingga September 2007, Garuda membukukan keuntungan Rp218 miliar dan jumlah penumpang hingga Nopember sebanyak 8,4 juta orang, dengan jumlah pesawat 56 aneka tipe dan 22 kota tujuan domestik serta 18 internasional. "Tahun depan penumpang Garuda, kami prediksikan naik 15 persen lagi dan pendapatan tumbuh 20-22 persen," katanya. Namun Emirsyah tidak menampik pertanyaan bahwa posisi pemerintah tetap akan dominan dalam struktur saham Garuda tahun depan. "Aturannya begitu. Maksimum 49 persen," kata Emirsyah.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007