Bogota (ANTARA News) - Polisi Kolombia mengungkap rencana oleh pemberontak sayap-kiri guna menculik kedua putra Presiden Kolombia Alvaro Uribe, dengan tujuan menekan Uribe bagi pertukaran sandera dengan pemberontak yang dipenjarakan, demikian laporan beberapa media di Bogota. Menurut laporan radio, rencana itu diungkap akhir pekan lalu, menyusul penangkapan 10 tersangka anggota Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). Tersangka pemberontak tersebut, yang ditangkap di Kolombia selatan, dikatakan sedang melaksanakan misi untuk menculik mahasiswa dan pengusaha Jeronimo dan Thosmas Uribe, menyusul perintah dari pimpinan organisasi pemberontak itu. Laporan tersebut menyatakan anak-anak kepala negara itu akan dibawa ke provinsi Caqueta atau Huila. Presiden Uribe bulan lalu menghentikan peran penengahan oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang sedang mengusahakan apa yang disebut pertukaran kemanusiaan sebanayk 50 sandera yang ditawan oleh FARC dengan sedikitnya 500 pemberontak yang dipenjarakan. Uribe mengakhiri peran Chavez setelah pemimpin Venezuela berbicara langsung dengan seorang jenderal Kolombia setelah Uribe melarangnya, dan menuduh Presiden Venezuela itu tak berbeda dengan yang lain, kendati keluarga korban telah berulangkali menuntut Chavez melanjutkan usahanya. Sandera paling penting yang ditawan oleh FARC, mantan calon presiden Ingrid Betancourt, memiliki dua kewarganegaraan Perancis dan Kolombia, dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy telah menjadikan pembebasannya sebagai prioritas kebijakan luar negerinya. Dua pekan sebelumnya, bukti bahwa 16 sandera masih hidup, termasuk Betancourt dan tiga kontraktor AS yang juga ditawan oleh FARC, ditemukan pada pemberontak yang ditangkap. Uribe, Jumat, menawarkan pembicaraan langsung dengan pemimpin pemberontak sayap-kiri guna menjamin pertukaran sandera dengan petempur gerilyawan yang dipenjarakan, dan mengatakan ia akan menciptakan "zona pertemuan" bagi pembicaraan tersebut. Namun, FARC telah tetap menuntut agar zona "demiliterisasi" diciptakan bagi tujuan itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007