Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan sesi pagi Selasa, ditutup turun 0,71 persen, menyusul berlanjutnya kekhawatiran terhadap terjadinya resesi di AS. IHSG sesi pagi ditutup turun 19,039 poin menjadi 2.645,879 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 7,615 poin (1,30 persen) ke posisi 576,657. Analis PT BNI Securities, M Alfatih, mengatakan pergerakan indeks mengikuti penurunan bursa AS, akibat kondisi perekonomian AS yang semakin memburuk. Beberapa bank utama AS telah mengumumkan kerugian miliaran dolar AS dalam investasi berbasis "mortgage", namun para analis mengkhawatirkan keuangan bank-bank kian jauh memburuk telah menekan perdagangan saham di AS. Kondisi ini telah membuat bursa AS dengan indeks utama Dow Jones tadi malam ditutup turun tajam 172,65 poin atau 1,29 persen pada 13.167,20. Melemahnya pasar AS ini membuat bursa regional mengalami tekanan, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 jatuh 117,31 poin menjadi 15.132,48 pada akhir perdagangan sesi pagi dan bursa Singapura pada sesi pagi turun 6,83 poin ke level 3.346,73. Kondisi ini telah menekan perdagangan saham di BEI, sehingga didominasi yang turun sebanyak 95 dibanding yang naik 47, sedangkan 52 stagnan dan 243 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin saham unggulan seperti saham Perusahaan Gas Negara yang terkoreksi Rp250 ke level Rp15.100, Aneka Tambang melemah Rp125 ke posisi Rp4.050, Bank BRI tertekan Rp250 ke harga Rp7.300 dan Astra Internasional turun Rp750 menjadi Rp25.800. Volume perdagangan mencapai 1,471 miliar saham dengan nilai Rp2,745 triliun dari 27.450 kali transaksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007