Medan (ANTARA News) - Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) M Yusuf Asy`ari mengatakan, hingga akhir tahun 2007 ini sebanyak Rp1 triliun dana pembangunan perumahan masih menganggur di PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). "Melalui persetujuan DPR, kita sudah memberikan modal Rp1 triliun dari APBN tahun ini sebagai modal kepada SMF untuk pembangunan rumah sederhana sehat (RSH). Namun sampai hari ini dana itu belum dimanfaatkan," kata Menpera, seusai menjadi pembicara dan menghadiri penutupan Mukernas I Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), di Medan, Selasa. Dia menjelaskan, modal yang diberikan itu sebagai alternatif untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat menengah ke bawah dalam memperoleh RSH. Menurut dia, masih mengendapnya dana itu di Departemen Keuangan tidak terlepas belum diterbitkan regulasi berupa undang-undang dalam penggunaan anggaran tersebut. "Kami sudah sering bolak balik dan Komisi V DPR meminta dana tersebut difungsikan bagi pembangunan rumah menengah ke bawah, tapi belum terbitnya regulasi membuat SMF tidak berani. Inilah yang menjadi masalah kita bersama, sehingga belum ada realisasi", ujar Menpera pula. Namun menurut Menpera, bantuan sekitar Rp3 triliun dana pembangunan RSH yang berada di Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) sebagian besar justru telah dimanfaatkan. Selain itu, sekitar Rp300 miliar dana yang dialokasi untuk subsidi KPR RSH bagi masyarakat menengah ke bawah telah pula direalisasikan. "Tahun 2008 dana subsidi itu akan kita tambah menjadi Rp800 miliar," kata Menpera pula.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007