Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan pada Januari hingga Februari 2008 harga beras di pasaran masih akan mengalami kenaikan karena periode tersebut merupakan puncak paceklik pada musim kemarau (MK) II. Dirut Perum Bulog, Mustafa Abubakar, di Jakarta, Selasa, menyatakan perkiraan itu merupakan hasil salah satu pantauan tim yang terdiri Perum Bulog, Departemen Pertanian dan Departemen Perdagangan baru-baru ini di sejumlah daerah. "Diperkirakan panen MK II ini akan berakhir pada Desember 2007 dan puncak paceklik berlangsung Januari-Februari 2008. Harga beras pasti akan naik," katanya. Menurut dia, harga beras biasanya akan naik pada puncak paceklik karena produksi telah terhenti serta stok masyarakat menipis. Kondisi tersebut telah memunculkan peningkatan spekulasi yang didorong antisipasi kekurangan suplai di puncak paceklik, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan gaji PNS. "Oleh karena itu yang perlu dicegah adalah terjadinya spekulasi harga yang sulit dikendalikan membuat harga tidak stabil dan sulit dikontrol," katanya. Kenaikan harga beras hingga lima persen per bulan di musim paceklik menurut Mustafa, dianggap wajar karena dengan kenaikan harga yang setabil para penggilingan ataupun pedagang tetap memiliki insentif untuk melakukan aktivitas penggilingan maupun perdagangan dan penyimpanan. Dikatakannya, pemerintah akan mencegah terjadinya spekulasi harga yang membuat harga bers menjadi tidak stabil dan sulit dikontrol melalui intervensi pasar bauk langsung ataupun tidak langsung. Upaya intervensi pasar untuk mencegah spekulasi tersebut yakni mallui Operasi Pasar Khusus (OPK) untuk rumah tangga miskin, Operasi Stabilisasi Harga Beras (OSHB) dan mempercepta penyaluran beras untuk rakyat miskin (Raskin). Mustafa mengatakan, pihaknya akan memperpanjang pelaksanaan OPK hingga Januari 2008 kalau harga beras masih kurang stabil dengan menyalurkan beras hampir 300 ribu ton. Sementara itu penyaluran Raskin akan dilakukan paling lambat pekan kedua Januari yang dilanjutkan pada pekan pertama Februari dengan total beras yang akan disalurkan per bulan sebanyak 200 ribu ton. Sedangkan untuk pelaksanaan OSHB, tambahnya, saat ini Bulog telah mensuplai ke pasar sebanyak 50 ribu ton namun jika dirasa masih kurang dan harga belum stabil maka pihaknya akan menggunakan stok PSO untuk keperluan tersebut. "Bulog menguasai stok PSO hampir 1,7 juta ton dan itu cukup untk keperluan stabilisasi harga," katanya. Menurut Dirut Bulog, mulai pertengahan Februari 2008 diperkirakan mulai panen padi dalam luasan yang cukup tinggi dan tidak lama setelah itu harga gabah maupun beras akan turun seperti biasanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007