Medan (ANTARA News) - Puluhan ribu masyarakat dari berbagai lapisan turut menyambut dan menyemarakkan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan dalam rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) di Medan, Rabu. Masyarakat umum, pelajar dan lapisan masyarakat lain tampak menyemut di kawasan pusat tempat upacara Lapangan Merdeka, sepanjang Jalan Raden Saleh dan seputar Lapangan Benteng, kendati kunjungan SBY bukan untuk pertama tetapi sudah ke 14 kalinya ke Sumut. Dalam kunjungan kerja sehari dalam rangka peringatan HKSN Presiden SBY juga menghadiri perhelatan dan jamuan makan siang Kesultanan Deli di Istana Maimoon. Pihak Kesultanan Deli pada pagi harinya menganugerahkan gelar adat kepada Letjen (Purn) TB Silalahi dalam suatu acara yang berlangsung di istana Melayu tersebut sehingga kawasan sekitar Jalan Brigjen katamso, Sisingamangaraja dan Jalan Sultan Mahmud Al Rasyid juga dipadati masyasarakat. Ribuan Pelajar yang turut menyambut kehadiran Presiden SBY dalam perayaan HKSN di Medan itu antara lain dengan mengibarkan bendera merah putih. Penyambutan itu diakui para pelajar tersebut karena keinginan mereka untuk melihat wajah Presiden SBY secara langsung. Eva Parhusif, siswa SMPN 19 Medan, mengatakan, meski dihimbau tetapi kedatangannya ke lokasi peringatan HKSN itu lebih disebabkan keinginan melihat langsung Presiden SBY serta menyaksikan keramaian. Untuk semakin memeriahkan, mereka berinisiatif membuat bendera merah putih dari kertas, katanya. "Kegiatan itu dilakukan juga sambil menunggu waktu menerima rapor yang akan diberikan pada pukul 15.00 WIB," tambahnya. Pendapat serupa juga diakui Hj Hayati S.Pd, Kepala SMPN 51 yang menyatakan bahwa kedatangan mereka merupakan partisipasi untuk memeriahkan HKSN dan kedatangan Presiden SBY. "Sekolah kami hanya membawa 20 siswa untuk memeriahkan acara itu," katanya. Ketika melewati kerumunan masyarakat yang berdiri di kiri dan kanan jalan itu Kepala Negara dan Ibu Ani Yudhoyono tampak melambaikan tangan dari dalam mobil yang membawanya menuju lapangan Merdeka.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007