Jakarta (ANTARA News) - Penggunaan bahan bakar untuk operasional pesawat bertingkat pertama di dunia, Airbus A380 lebih efisien karena hanya menghasilkan emisi C02 (karbondioksida atau zat asam arang) sebanyak 80 gram per penumpang per kilometer, jauh di bawah rata-rata mobil Eropa yang menghasilkan 160 gram per kilometer. Siaran pers Singapura Airlines (SIA), di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa penggunaan bahan bakar A380 jauh lebih rendah dibanding pesawat berbadan lebar yang ada saat ini. Pesawat A380 hanya memerlukan bahan bakar kurang dari tiga liter per 100 kilometer yang memberi keuntungan efisiensi pada maskapai penerbangan dan menurunkan dampak negatif terhadap lingkungan, katanya. A380 juga menjadi pesawat jet penumpang paling tenang, sehingga tingkat kebisingannya pada saat lepas landas dan mendarat hanya setengah dari pesawat besar lainnya, tambahnya. SIA, menurut siaran pers itu, sejak 2000 telah memesan A380 sebanyak 10 unit dan opsi pemesanan 15 unit yang kemudian ditambah menjadi 19 pesawat pada Juli 2006. Pesawat bertingkat dapat diisi 525 kursi kelas utama, kelas bisnis, dan kelas ekonomi, namun SIA memilih lainnya dengan ruang yang lebih besar, sehingga hanya menempakan 471 kursi bagi 3 kelas, 12 Suite Singapura Airlines, 60 kursi kelas bisnis dan 399 kursi kelas ekonomi. Disebutkan pula, A380 SIA telah memasuki layanan komersial perdana pada 25 Oktober 2007 berupa penerbangan khusus rute Singapura-Sydney-Singapura. Pada 28 Oktober lalu, A380 telah melakukan penerbangan berjadwal antara Singapura dan Sydney pada salah satu dari tiga penerbangan dalam sehari. Pesawat A380 yang akan diterima berikutnya akan terbang setiap hari antara Singapura dan Bandara Heathrow London pada kuartal pertama 2008. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007