dan FR0036 (reopening) pada tanggal 13 Januari 2009          Jakarta, 9/1 (ANTARA) - Lelang Surat Utang Negara dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh Pemerintah pada tanggal 13 Januari 2009. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar tiga triliun rupiah, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2008. Surat Utang Negara yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar satu juta rupiah dengan seri-seri sebagai berikut:          a. Seri SPN20100114 dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 14 Januari 2010;      b. Seri FR0023 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 11,0% (sebelas per seratus) dan jatuh tempo tanggal 15 Desember 2012. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember;      c. Seri FR0051 dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) dan jatuh tempo tanggal 15 Mei 2014 dengan tingkat bunga tetap (fixed rate). Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Maret dan 15 November;      d. Seri FR0036 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 11,5% (sebelas koma lima per seratus) dan jatuh tempo tanggal 15 September 2019. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Maret dan 15 September.      Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang Lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang. Peserta Lelang dapat mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan non-kompetitif. Alokasi pembelian non-kompetitif untuk SUN seri SPN20100114 adalah sebesar 50% dari target indikatif, sedangkan untuk SUN seri FR0023, FR0051 dan FR0036 masing-masing adalah sebesar 20% dari total yang dimenangkan. Pemerintah memiliki hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.      Lelang dibuka pada tanggal 13 Januari 2009 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Sedangkan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2009.      Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana, lelang SPN seri SPN20100114 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif. Lelang Obligasi Negara seri FR0023, FR0051 dan FR0036 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian untuk dan atas nama Pihak selain Bank Indonesia dan LPS dengan cara kompetitif dan/atau non-kompetitif, sedangkan LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif. Bagi Dealer Utama yang melakukan penawaran pembelian Surat Utang Negara untuk dan atas nama dirinya sendiri dan/atau melalui Peserta Lelang lain hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif.      DAFTAR PESERTA LELANG SUN      A. Dealer Utama                1. Citibank N.A.         2. Deutsche Bank AG                3. HSBC                 4. PT Bank Central Asia, Tbk.         5. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.         6. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.         7. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.         8. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.         9. PT Bank Panin, Tbk.         10. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.         11. PT Bank Permata, Tbk.         12. PT Bank CIMB Niaga, Tbk.         13. Standard Chartered Bank                14. JPMorgan Chase Bank NA.         15. PT. Bahana Securities                16. PT. Danareksa Sekuritas                17. PT. Mandiri Sekuritas                18. PT. Trimegah Securities, Tbk.      B. Lembaga Penjamin Simpanan          C. Bank Indonesia      Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Harry Z. Soeratin, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan  

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009