Beijing (ANTARA Newsw) - Pejabat dan tamu dari Indonesia yang datang dan ditangani oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing di China setiap tahun cenderung meningkat, menunjukkan negara itu strategis dan penting bagi hubungan bilateral Indonesia dan China. Informasi dari Protokol dan Konsuler (Protkon) KBRI Beijing, di Beijing, Senin, menunjukkan tahun 2004 jumlah pejabat atau tamu Indonesia yang datang ke Beijing mencapai 1.334 orang, meningkat menjadi 1.501 orang tahun 2005, tahun 2006 naik lagi menjadi 1.958 orang, dan selama 2007 hingga November telah mencapai 2.146 orang. Menurut diplomat Indonesia di China itu, makin banyak pejabat atau tamu Indonesia yang datang ke Beijing menunjukkan bahwa hubungan bilateral kedua negara sangat baik, sehingga makin banyak pejabat RI yang merasa perlu untuk mengunjungi China sebagai salah satu negara bersahabat. Sekretaris I Protkon KBRI Beijing, Nicolas Manoppo, mengatakan makin banyak pejabat atau tamu Indonesia datang ke China atau Beijing menunjukkan hubungan diplomatik kedua negara berjalan sangat baik. "Sejak ditandatangani Kerjasama Strategis antara RI dan China tahun 2005, hubungan diplomatik kedua negara terus meningkat yang salah satunya mendorong makin banyak pejabat atau tamu Indonesia yang datang kemari," kata dia. Pejabat atau tamu yang ditangani KBRI Beijing, antara lain mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri, pejabat setingkat menteri, dan pejabat eselon I. Dubes RI untuk China, Sudrajat, mengatakan komunikasi antara para pejabat Indonesia dan China sampai saat ini masih terus berjalan dan tetap terjaga dalam upaya untuk menjaga hubungan kedua negara tetap berjalan baik, sesuai dengan kesepakatan kerjasama strategis yang ditandatangani kedua kepala negara tahun 2005. Menurut dia, setiap terjadi ganjalan dalam hubungan bilateral kedua negara selalu dicarikan jalan keluar, seperti halnya ketika kedua negara saling melakukan penolakan produk impor beberapa bulan lalu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007