Pangkalpinang (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Dr Nur Hassan Wirajuda berjanji kepada Pemda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), akan mengupayakan satu konferensi internasional dapat diselenggarakan di Babel pada tahun 2008 mendatang, dalam upaya mempromosikan provinsi ke-31 itu. "Saya akan mencoba pada tahun 2008 medatang untuk mendorong dan mengarahkan satu konferensi internasional di Babel, sehingga provinsi ini bisa lebih dikenal masyarakat internasional demi percepatan pembangunan di sini," kata Menlu Wirajuda, di Pangkalpinang, Senin. Ia menilai, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki sumberdaya alam yang melimpah, seperti tambang timah, dan hasil karet, lada, kelapa sawit, dan potensi sektor pariwisata. Adanya konferensi berskala internasional yang diselenggarakan di Babel, menurut Menlu, secara tidak langsung Babel akan ikut dipromosikan. "Kedatangan masyarakat internasional ke Babel dalam konferensi itu ke depan akan lebih membuka peluang hubungan kerjasama masyarakat luar dengan Babel, baik di sektor perniagaan, pertambangan, pariwisata, dan pertanian," ujar Menlu pula. Hassan Wirajuda juga menjelaskan, beberapa waktu lalu Indonesia dinilai telah berhasil menyelenggarakan KTT Iklim di Bali, dan menjadi negara paling sukses selama penyelenggaraan pertemuan KTT Iklim. Keberhasilan itu, menurut dia, dapat dijadikan oleh Babel sebagai tolok ukur dan motivasi, sehingga Babel juga mampu menjadi tuan rumah yang baik. Secara terpisah, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, H Eko Maulana Ali, menyambut baik keinginan Menlu itu. Menurut Gubernur, dalam waktu dekat Pemda Provinsi Babel akan segera mengajukan surat permohonan penempatan satu orang Staf Deplu untuk membantu tugas pemda setempat. "Pemda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyambut baik tawaran Menteri Luar Negeri RI itu, dan akan mempersiapkan segala kebutuhan dalam melaksanaan konferensi internasional di sini," ujar dia. Gubernur berharap, dengan penyelenggaraan konferensi berskala internasional di Babel, setidaknya dapat menjadikan daerah itu lebih dikenal secara luas dan lebih membuka peluang investasi untuk percepatan pembangunan di daerahnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007