Singapura (ANTARA News) - Perusahaan investasi pemerintah Singapura, Temasek Holdings, yang telah mengambil sebagian kepemilikan di Merrill Lynch yang sedang menghadapi masalah, Rabu, mengatakan pihaknya melihat potensi pertumbuhan yang kuat di perusahaan tersebut. Perusahaan investasi dan perantara (broker) AS, yang mengalami kesulitan keuangan akibat kenerosotan sektor perumahan AS yang terus berlangsung, mengatakan, Senin, Temasek telah memberikan komitmen 4,4 miliar dolar AS yang dapat dinaikkan dengan tambahan lainnya sebesar 600 juta dolar AS. CEO baru bank AS tersebut, John Thain, mengemukakan suntikkan dana tunai tersebut dapat membantu Merrill menaikkan neraca keuangannya yang tertekan. "Merrill adalah sebuah lembaga keuangan global terkemuka, dengan monopoli yang kuat dalam pengelolaan kekayaan, pasar global dan investsai perbankan. Kami percaya, dengan platform yang bagus akan memiliki potensi pertumbuhan kuat di bawah kepemimpinan John," kata Manish Kejriwal, direktur pengelola investasi senior Temasek. "Peningkatan modal ini akan memungkinkan manajemen Merrill untuk fokus pada eksekusi startegi bisnisnya dan memberikan nilai bagi para pemegang saham," katanya, sepereti dikutip AFP. "Peran serta kami dalam peningkatan modal ini adalah sebuah pilihan kepercayaan untuk tim manajemen, dan mendorong penguatan franchise Merrill Lynch," kata Kejriwal dalam sebuah pernyataannya. Merrill juga mengumumkan bahwa Davis Selected Advisors, sebuah perusahaan investasi AS, membelanjakan 1,2 miliar dolar AS saham di bank tersebut. Temasek mengendalikan beberapa perusahaan terbaik di Asia, termasuk Singapore Airlines, Neptune Orient Lines dan Singapore Telecommunications. Temasek merupakan satu dari dua wahana investasi pemerintah Singapura. Perusahaan investasi lainnya adalah Government of Singapore Investment Corporation (GIC), yang pada awal Desember mengumumkan akan menyuntikkan dana senilai 11 miliar franc Swiss (9,74 miliar dolar AS) ke UBS, bank terbesar Swiss, yang juga mengumumkan penurunan nilai aset miliaran dolar AS. (*)

Copyright © ANTARA 2007