Jakarta (ANTARA News) - PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK), perusahaan yang baru listing melalui penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2007, mengindikasikan pencapaian kinerja perusahaan pada 2007 mencapai 142 persen. "Menjelang penutupan tahun 2007 ini, perusahaan sudah bisa membukukan laba bersih (net profit) untuk tahun 2007 sebesar Rp75 miliar atau naik sekitar 142 persen dibandingkan pencapaian laba tahun sebelumnya," kata Djohan Halim, Sekretaris Perusahaan PT Duta Graha Indah Tbk kepada wartawan di Jakarta, Rabu. Kondisi ini, katanya, karena pendapatan usaha (revenue) yang naik signifikan sebesar 73 persen menjadi sekitar Rp1 triliun dan margin laba (net profit margin) yang membaik dari 5,5 persen pada tahun lalu menjadi 7,5 persen pada tahun ini. Mengenai anggaran perusahaan untuk tahun 2008, Djohan Halim mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini perusahaan telah mendapatkan beberapa proyek besar di daerah dengan total anggaran sekitar Rp900 miliar. Beberapa proyek baru tersebut, antara lain pembangunan Gedung Cyber (Jakarta) sebesar Rp191 miliar, pembangunan Rumah Sakit Dompak (Riau) sebesar Rp120 miliar, proyek infrastruktur jalan di Demak (Jateng) sebesar Rp52 miliar dan pembangunan Gedung Pemerintahan di Halmahera (Malut) sebesar Rp67 miliar. "Dengan demikian sudah ada nilai kontrak sebesar Rp1,6 triliun yang akan dikerjakan (carry over) pada 2008/2009 dengan komposisi penyerapan Rp1,3 triliun pada 2008 dan itu berarti sampai dengan saat ini perusahaan telah mendapatkan sekitar 72 persen dari target pendapatan usaha (revenue) tahun 2008 yang besarnya adalah Rp1,8 triliun," kata dia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, lanjut dia, DGIK mengestimasikan prospek bisnis di bidang kontruksi nasional pada 2008 masih sangat menjanjikan. Apalagi beberapa daerah di Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus utama DGIK. Menurut Djohan, DGIK juga sedang mengikuti beberapa tender untuk berbagai proyek infrastruktur dan bangunan di beberapa daerah seperti Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Nias dan Kalimantan Timur (Kaltim), Sumut, Sumbar dan NAD (Nangroe Aceh Darussalam). "Kami berharap pengumuman pemenang sudah dipastikan pada awal kuartal pertama 2008, sehingga DGIK optimistis pada 2008 target pendapatan usaha sebesar Rp1,8 triliun dapat tercapai atau tumbuh sekitar 90 persen," tegasnya. Selain itu, lanjut dia, kedepan DGIK akan fokus pada proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan infrastruktur jalan, pengendalian banjir, dan pembangunan gedung yang ada di daerah dengan persentase sekitar 70 persen daerah dan 30 persen di Jakarta. Sedangkan, persentase proyek yang dikerjakan, pemerintah sekitar 60 persen dan swasta 40 persen. "Kita harapkan, selama 2008 nanti konsentrasi pembangunan proyek lebih banyak di fokuskan di kabupaten-kabupaten se-Indonesia," ujar Djohan menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007