Makassar (ANTARA News) - Angin puting beliung, Kamis subuh sekitar pukul 03.50 WITA, menerjang tiga kelurahan di Kecamatan Tallo, Makassar, menyebabkan seorang warga Kelurahan Bulo, Ramlah (43), tewas. Angin puting beliung setinggi dua meter itu menghancurkan sekitar 79 rumah warga, masing-masing 14 rumah di Kelurahan Kaluku Bodoa, 34 rumah di Kelurahan Buloa dan di Kelurahan Sengkabatu sebanyak 31 rumah. Beberapa diantara rumah warga tersebut, ada yang mengalami rusak parah. Dua unit rumah panggung terbalik dan bergeser dari tempatnya sekitar satu meter. Rumah yang rusak parah tersebut adalah milik Ramlah yang tewas akibat terkena reruntuhan rumahnya sendiri. Korban ditemukan dibawah timbunan reruntuhan rumahnya dengan kondisi luka bocor pada bagian kepala dan luka memar pada bagian pipi kirinya. Leher korban mengalami patah tulang. Korban kini telah dievakuasi dan disemayamkan di rumah keluarganya yang tidak terlalu jauh dari rumah korban. Selain itu, akibat angin puting beliung ini, beberapa warga mengalami luka akibat terkena reruntuhan rumahnya. Menurut saksi mata, Ibrahim Lajir (53), pada Kamis subuh sekitar 03.30 Wita, dirinya terbangun menanti sholat shubuh, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh, sekitar lima menit setelah hujan deras mengguyur Makassar. Ibrahim pun lalu keluar rumah untuk mengetahui penyebab suara tersebut. "Saya ketika itu melihat sesuatu seperti drum berputar-putar," katanya dan menambahkan bahwa sesuatu itu bercahaya diiringi dengan kilatan dan hujan yang cukup deras. Ibrahim pun mengaku terkejut dan segera berlari masuk kembali ke dalam rumahnya untuk berlindung. Menurut dia, arah angin itu berasal dari arah laut sebelah selatan Kota Makassar. Saat ini, Pemerintah Kota Makassar telah memberikan bantuannya berupa beras, mie siap saji dan obat-obatan untuk mengobati korban luka-luka. Kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp500 juta. C/A011) (T.K-RS/C/A011/A011) 27-12-2007 10:44:22 NNNN

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007