Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menawarkan bagi hasil pengelolaan 12 blok ladang minyak di Indonesia bagian timur 65:35, atau 65 persen bagian untuk pemerintah dan 35 persen untuk kontraktor. Pada pengumuman penawaran 26 wilayah kerja atau blok migas di Jakarta, Jumat, sebanyak 12 blok itu terdiri dari sembilan blok yang ditawarkan secara lelang reguler dan empat lainnya melalui penawaran langsung. Sembilan blok reguler adalah Buton II di daratan dan lepas pantai Sultra, Semai I-V di lepas pantai Papua Barat, South East Tual di lepas pantai Maluku Tenggara, North Bali III di lepas pantai utara Bali, dan East Palung Aru di lepas pantai Maluku Tenggara. Sedang, tiga blok lainnya ditawarkan langsung yakni West Timor di daratan dan lepas pantai Kalsel dan Kalteng, South East Palung Aru di lepas pantai Maluku Tenggara, dan Kasuri di daratan Papua Barat. Sedang, bagi hasil 14 blok lainnya ditawarkan lebih tinggi antara 70-85 bagi pemerintah dan 15-30 buat kontraktor. Untuk bagi hasil gas, pemerintah menawarkan antara 60-70 bagian pemerintah dan 30-40 bagian kontraktor. Direktur Pembinaan Hulu Migas Departemen ESDM R Priyono mengatakan, penawaran bagi hasil minyak yang lebih rendah bagi blok di Indonesia bagian timur tersebut untuk lebih menarik investor. "Kami harapkan investor mau berinvestasi di blok migas di Indonesia bagian timur," katanya. Dari 26 blok migas yang diumumkan penawaran tersebut, sebanyak 21 blok dilelang secara reguler dan lima lainnya melalui penawaran langsung. Pengambilan dokumen lelang dimulai 7 Januari sampai 20 Februari 2008 untuk blok penawaran langsung dan 7B Januari-5 Mei untuk blok reguler. Melalui penawaran 26 blok itu, pemerintah minimal bonus tanda tangan sebesar 37 juta dolar AS.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007