Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memprediksi sejumlah daerah di 13 provinsi di Tanah Air pada Januari 2008 memiliki potensi banjir tingkat tinggi sehingga warga setempat harus mewaspadainya. Ke-13 provinsi itu, yakni, Sumatera Barat, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Kepala Pusat Data dan Informasi Meteorologi BMG, Tuwamin Mulyono, di Jakarta, Jumat, mengatakan kondisi demikian berdasarkan prakiraan terjadinya hujan lebat dan cuaca buruk, antara lain, Sumatera bagian selatan, Jabar bagian utara dan tengah, Jawa Tengah bagian selatan, Jatim bagian selatan, dan Bali sampai Nusa Tenggara. "Kondisi demikian akibat adanya "monsoon" dan tekanan rendah di daerah Bali sebelah selatan, hingga menimbulkan pusaran angin yang merupakan sebagai suatu bibit siklon tropis," katanya. Akibatnya, kata dia, muncul konfergensi atau daerah tempat bertemunya angin hingga memicu terjadinya peluang aktivitas pembentukan awan dan gelombang tinggi. "Oleh karena itu, warga yang tinggal di daerah rawan banjir itu untuk mewaspadainya," katanya. Ia menyebutkan daerah Sumbar yang memiliki potensi rawan banjir tingkat tinggi, yakni, Banhampur Sei Puar, Baso, Bukit Sundi, Empat Angkat Candung, Kota Padang, Kota Solok, Kubung, Palembayan, Palupuh, Salimpaung, Sungai Tarab, Sungayang, Tanjung Mutiara, dan Tilatang Kamang. Provinsi Banten, yakni, Balaraja, Banjarsari, Cikeusik, Cinangka, Kresek, Kronjo, Labuhan, Malingping, Munjul, Pagelaran, Pamarayan, Pandeglang, Pasar Kemis, dan Aren, kemudan Jabar, antara lain, Anjatan, Bekasi Barat, Ciawi, Cicalengka, Cikedung, Cimanggis, Gunung Putri, Indramayu, Kadungora, Kalipucang, Kandanghaur, Losarang, Plumbon, dan Sindang. Provinsi Jateng, antara lain, Adimulyo, Adiwarna, Ajibarang, Ampelgading, Bagelen, Bandarharjo, Banjarmangu, Banjarnegara, Bantarkawung, Banyumas, Batang, Batangan, Bayat, Belik, Kaligondang, Kaliokotes dan Bener. Provinsi DI Yogyakarta, yakni, Galur, Girimulyo, Kalibawang, Kota Yogyakarta, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Sleman, Temon, dan Wates. Provinsi Jawa Timur, antara lain, Ampelgading, Arjosari, Arosbaya, Badegan, Bagor, Gampengrejo, Candipuro, Dagangan, Dander, Dau dan Deket. Sementara itu, untuk Provinsi DKI Jakarta yang memiliki daerah rawan banjir tingkat tinggi, yakni, Cengkareng, Kalideres, dan Grogol Petamburan (Jakarta Barat), Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Baru dan Tebet (Jakarta Selatan). Kemudian, Cipayung, Kramat Jati, Makassar dan Ciracas (Jakarta Timur). Sedangkan wilayah Jakarta Utara memiliki potensi rawan banjir menangah, seperti, di Kelapa Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, Sawah Besar dan Tanjung Priok. "Untuk Jakarta Utara, kita tidak memasukkan banjir air pasang atau rob," katanya. Ia mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan banjir tingkat tinggi itu, untuk mewaspada pada Januari 2008 mendatang. Sementara itu, Deputi dana dan sistem informasi BMG, PJ Prih Harjadi, mengatakan curah hujan dan cuaca di Indonesia di pengaruhi tiga faktor utama, yakni, mosoon kedtika posisi matahari untuk bulan Maret, Juni sampai September berada di sebelah utara khatulistiwa. "Saat ini di posisinya ada di sebelah selatan khatulistiwa sesuai dengan waktu dari September sampai Desember," katanya. Faktor lainnya, yakni, kondisi global yang terkait temparatur di Samudera Pasifik kalau lebih rendah di atas rata-rata, maka terjadi Lanina, kalau kondisi lebih tinggi terjadi Lanino, dan memberikan pengaruh untuk Indonesia. "Faktor berikutnya, yakni, kondisi lokal yang berkaitan dengan temparatur permukaan laut," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007