Bojonegoro (ANTARA News) - Jalur jalan raya Bojonegoro-Padangan dan arah Ngawi serta arah ke Cepu (Jateng), Jumat, lumpuh, akibat sejumlah ruas jalan di kecamatan Kalitidu dan Padangan tergenang air luapan sungai Bengawan Solo sekira 1-1,5 m. Lumpuhnya jalan di sepanjang jalur itu terjadi sejak siang, sehingga kendaraan dari arah Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya dialihkan lewat Rembang, Jateng. Kapolres Bojonegoro, AKBP Achmad Nurdin, ketika meninjau lokasi genangan banjir di wilayah Kecamatan Kalitidu, kepada ANTARA News menyatakan kendaraan dari arah Jakarta menuju Surabaya dialihkan lewat Rembang (Jateng) menuju Tuban dan selanjutnya ke arah Surabaya bisa lewat Babat-Lamongan. Sebaliknya, kendaraan yang sudah terlanjur mencapai Bojonegoro dialihkan ke utara lewat Jatirogo, Tuban, menuju Rembang Jateng "Kalau masih ada kendaran lokal lewat ya hanya sebatas di daerahnya sendiri, tetapi kalau dari arah Jakarta ke Surabaya kita arahkan lewat Rembang Jateng," katanya. Sementara itu, di perempatan Desa Jetak, Kec. Kota Bojonegoro, sejak siang hari dipasang palang kayu dengan tulisan berbunyi "jalur tertutup karena ada banjir." Sejumlah petugas sejak siang hari, melalui megaphone melarang kendaraan lewat jalur Bojonegoro-Padangan karena ada banjir. Bagi kendaraan yang terjebak di wilayah Kec. Kalitidu dialihkan petugas Lantas Polres dan Kodim 0813 ke selatan menuju arah Kec. Ngasem hingga memasuki Dander, sebelum akhirnya masuk kota Bojonegoro, sedangkan jalan raya di sejumlah tempat di Kec. Padangan juga tergenang air sekira 1-1,5 m. Di Desa Mayangrejo Kec. Kalitidu, air banjir yang mengenangi jalan raya mencapai panjang 500 m dan kedalaman air berkisar 1-1,5 m. Kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk truk dan bus yang pagi hari masih bisa lewat, karena ketinggian air terus merambat naik, akhirnya juga ditutup. Menurut Kasat Lantas Polres Bojonegoro, AKP Herry Sucahyo, Jalan Rajekwesi dan Jalan MH Thamrin menuju Mapolres Bojonegoro juga ditutup bagi kendaraan dari arah selatan menuju utara. "Di jalur itu, kendaraan hanya satu arah, karena untuk langkah mengamankan para pengungsi dan juga sebagai tanggul yang mengamankan kota Bojonegoro yang sekarang sudah kritis," katanya. Sejumlah "door lats" (pintu keluar) rumah penduduk ke jalan raya, saat ini masih terus diperkuat dengan menambah karung plastik yang dilakukan petugas kepolisian, Kodim dan Satpol PP. Pintu door lats tersebut semula ditutup warga dengan karung plastik, tetapi karena pemasangannya tidak sempurna mengakibatkan terjadinya kebocoran sehingga air Bengawan Solo melimpah dan menggenangi kedua jalan di dalam kota itu setinggi lutut orang dewasa. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007