Larantuka (ANTARA News) - Hujan disertai angin kencang melanda Pulau Flores bagian Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan menyebabkan ribuan tanaman pisang, kelapa, bambu, serta pohon-pohon lainnya bertumbangan. Di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, menuju Maumere, Sikka, pada Jumat terlihat ribuan pohon tumbang akibat diterpa angin kencang. Di sepanjang jalan sekitar 140 km itu, lebih dari sepuluh pohon besar tumbang menutup jalur jalan sehingga menggangu arus lalulintas dari dan ke dua kabupaten bertetangga itu. Di sejumlah lokasi pohon yang tumbang, warga tampak membersihkan jalan sambil meminta uang kepada setiap pengemudi yang melintas, baik dari arah Maumere menujuk Larantuka maupun sebaliknya. Bahkan, setiap kendaraan diwajibkan membayar Rp20.000 sampai Rp100.000 untuk sekali melintas bagi warga yang membersihkan jalan, tergantung besarnya pohon yang tumbang. "Pak minta Rp50.000 untuk membeli bahan bakar minyak guna mengoperasikan 'chainsaw'. Kami sudah dari pagi membersihkan jalan," kata seorang warga sambil menuju salah satu kendaraan. Tidak ada tawar menawar, sopir tampak langsung menyodorkan uang Rp20.000, sambil meminta mereka untuk membuka jalan. Dalam perjalanan menuju Maumere, ibukota Kabupaten Sikka itu, pengemudi tersebut mengemukakan, harus mengeluarkan biaya sekitar rp200 ribu untuk membayar warga yang membersihkan jalan. "Kalau kita tidak bayar tidak bisa jalan, karena setelah jalan dibersihkan, warga menutup kembali jalan dan membuka kembali setelah transaksi," kata Osias Kamlasi, salah seorang pengemudi di lintas transportasi tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007