Denpasar (ANTARA News) - Wisatawan asal Eropa dan Jepang banyak yang memilih menyambut Tahun Baru 2008 di sekitar Ubud, Kabupaten Gianyar, yang dikenal sebagai pusat seni budaya Bali. Turis asal Eropa dan Jepang, mendominasi pemesanan kamar hotel dan tempat-tempat peristirahatan di daerah yang dikenal tenang dan sejuk dengan pemandangan alam yang menawan tersebut, demikian keterangan yang dihimpun ANTARA News, Sabtu. Yessy Hidajat, Communications Manager Alila Hotels & Resorts mengakui, sebanyak 64 kamar di Alila Ubud dan 53 kamar di Alila Manggis, telah habis dipesan selama masa pergantian tahun, yang didominasi turis asal Eropa. "Turis-turis asal Eropa menyenangi lingkungan yang tenang seperti di Ubud ini. Mereka mendambakan suasana yang berbeda menyambut `matahari 2008`, dengan masa tinggal rata-rata tiga malam," katanya. Tingkat hunian kamar hotel dan vila di Alila itu sudah mulai dipadati turis asal Eropa sejak menyongsong Natal, dengan tingkat hunian mencapai 80 persen, baik di Ubud maupun Manggis. "Khusus menyambut Tahun Baru ini, kami akan mengadakan pesta di taman kolam renang dengan aneka hiasan lampion berukuran besar. Cukup di wali sajian musik jazz, disusul musik keras dengan pemandu lagu saat pergantian tahun," kata Yessy menambahkan. Wisata minat khusus ke daerah seni pada akhir tahun dan menyambut Tahun Baru itu, terutama diminati turis dari Jepang dan Eropa, Sementara Ayu Martiasih, Marketing communications Manager Maya Ubud Resort & Spa, juga mengakui 60 vila dan 48 kamar hotel yang disiapkannya menyambut Tahun Baru 2008, juga didominasi pemesan dari Eropa dan Jepang, selain asal Australia. "Tingkat hunian kamar yang kami sediakan kini sudah mencapai 90 persen. Anehnya, turis-turis Auustralia terutama dari kalangan tua dan mereka yang berbulan madu, juga mendambakan suasana yang tenang," katanya. Selama ini, turis asal Australia dikenal lebih menyukai suasana hingar-bingar dengan musik keras seperti yang biasa berlangsung saat pergantian tahun di kawasan Pantai Kuta. Ia berharap, trend baru kedatangan turis-turis Australia yang mendambakan suasana tenang, akan terus menambah tingkat hunian hotel di Ubud, untuk hari-hari selanjutnya. Saat menyambut Tahun Baru nanti, di tempat peristirahatan bintang lima terbesar di Ubud tersebut, hanya akan disajikan hiburan musik akustik (guitar) dan tari Bali dengan suara lembut, tanpa hingar-bingar pesta kemeriahan yang biasa diwarnai musik cadas. Selama ini, turis asal Australia yang ke Pulau Dewata jumlahnya -- rata-rata 250 ribu pertahun-- terbanyak kedua setelah Jepang, dengan kecenderungan menyukai tempat-tempat ramai dengan hiburan dengan musik keras, termasuk di kawasan Nusa Dua. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007