Jakarta (ANTARa News) - Gerakan Rakyat Independen (GRI) secara resmi di dedeklarasikan oleh Ketua Umum Front Persatuan Nasional (PFN) KH Agus Miftach dalam suatu upacara di aula Rimbawan II, Manggala Wanabakti, Jakarta, kemarin Bertindak sebagai Deklarator selaian KH Agus Miftach, seperti mantan anggota DPR Djoko Edi Abdul Rahman, praktisi hukum Munarman, Hamdan Nugroho, Ali Fahmi, Matsani, N Kukuh dan John Rozin. Menurut Agus Miftach, GRI lahir karena tuntutan publik tentang perlunya independensi keadaulatan rakyat yang terlepas dari kooptasi kepentingan praktis partai politik yang belakangan menunjukkan proses demoralisasi secara luas. Dengan demikian, katanya, GRI merupakan bentuk "perlawanan rakyat" terhadap oligarkhi parpol yang dinilai koruptif dan hedonis, yang dampak negatifnya tampak dalam realitas sosial yang semakin mundur dengan tingginya jumlah kemiskinan dan pengangguran. Agus Miftach dalam sambutannya mengatakan, GRI akan mengajukan Capres/Cawapres dan Caleg Independen disemua tingkatan dalam Pemilu 2009, yang akan ditempuh melalui dua cara, yaitu usul amandemen konstitusi dan gugatan pengadilan. "GRI dan FPN telah menyiapkan tim ahli yang tangguh untuk itu. Jika cara itu tidak berhasil GRI akan menempuh cara-cara politik untuk mewujudkan terjadinya perubahan sosial-politik demokrasi presedural," katanya. Dia menilai, saat ini ada kecenderungan kebangkrutan moral bernegara yang akan mengantarkan bangsa Indonesia ke dalam jurang "kehancuran", sehingga harus segera diatasi. "GRI menginginkan terjadinya perubahan sosial yang 'revolusioner', namun dengan cara-cara damai untuk meraih kembali tujuan nasional dan cita-cita bangsa yang hilang oleh oligarkhi parpol yang hedonis-materialis," ujarnya. Agus menegaskan, FPN dan GRI ingin menemukan kembali Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dinilai hilang dalam ketamakan bisnis oknum pengusaha dan kroninya melalui parpol yang menguasai pemerintahan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007