Jakarta (ANTARA News) - Ihsa Efriadi (18), mahasiswa semester satu Fakultas Sastra Universitas Darma Persada (Unsada), nekad terjun bebas dari lantai IV atau setinggi 14 meter gedung kampusnya di Jalan Raden Inten II, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat (28/12) setelah sebelumnya mendapat intimidasi dari seniornya. Beruntung nyawa korban selamat setelah tubuhnya yang terhempas itu menimpa motor yang berada di areal parkir kampus tersebut. Korban hanya mengalami luka memar di lengan kiri dan sebelah kiri badannya serta luka di keningnya, saat ini korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Harum. Dari keterangan korban, peristiwa itu terjadi pada Jumat sore saat dirinya bersama 70 rekan-rekannya yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (Hima) Fakultas Sastra, dikumpulkan oleh seniornya di salah satu ruangan di lantai IV kampus tersebut, guna mengevaluasi angkatan baru Unsada. "Kita semua dikumpulkan untuk mengevaluasi kegiatan anak-anak baru angkatan 2007," katanya. Saat dikumpulkan itu, dirinya mengunyah permen, mungkin dianggap oleh seniornya tidak sopan maka dirinya dihukum untuk jongkok. Setelah menjalani hukuman, salah seorang seniornya meminta untuk berdiri dan kembali bersama rekan-rekannya yang lain. Namun korban merasa masih dihukum dan mengakui kesalahan itu, hingga menolak untuk berdiri. Akibatnya korban dipanggil oleh seniornya untuk menghadap. "Bagian wajah saya dipukul oleh senior, mungkin dianggap membangkang," katanya. Setelah mendapatkan intimidasi itu, korban kesal bercampur sedih mengingat senior yang memukulnya itu, merupakan teman sepermainannya. Hingga korban berlari dan melompat ke balkon kampus itu. Saat melompat, kaki korban terpeleset meski sempat menahan tubuhnya dengan memegang dan menahan pijakan kaki di bagian pagar, namun tubuhnya tetap melayang meluncur deras ke areal parkir. "Salah seorang senior juga sempat berusaha menolong, tapi tubuh saya tetap terjatuh," katanya sembari menahan rasa sakit di bagian kepalanya. Kemudian rekan-rekannya membawa korban ke RS Harum yang berada di Jalan Kalimalang. "Teman-teman korban membawa ke RS Harum pada sekitar pukul 17.00 WIB," kata ibu korban yang menolak disebutkan namanya. Pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu, mengaku sempat kaget saat mendengar anak bungsunya dari empat bersaudara itu, dikabarkan jatuh dari lantai IV kampusnya. "Kaget juga mendengar informasi itu, mengingat selama ini kelakuan anak saya ini baik. Mungkin, anak saya kesal terhadap seniornya itu karena kesehariannya akrab. Bahkan seniornya itu, suka tidur di rumah di Jatibening, Bekasi," katanya. Ia mengatakan pihak kampus sendiri bertanggung jawab atas musibah tersebut, dengan memberikan biaya perawatan terhadap anaknya, Ihsa Efriadi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007