Brisbane (ANTARA News) - Empat orang guru Bahasa Indonesia asal Yogyakarta dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan mengikuti program pendampingan guru-guru Bahasa Indonesia di sejumlah sekolah di negara bagian Australia Barat selama setahun, kata seorang diplomat RI di Perth. Wakil Konsul untuk Bidang Penerangan Konsulat RI di Perth, Ricky Suhendar, dalam penjelasannya kepada ANTARA News, Selasa, mengatakan bahwa program bantuan bahasa hasil kerja sama Konsulat RI di Perth dengan Pemerintah Australia Barat tersebut baru pertama kali dilakukan bagi para guru SD dan SLTA di negara bagian itu. "Kalau kinerja ke-empat orang guru kita ini bagus, ke depannya, jumlah guru Bahasa Indonesia yang direkrut dari Indonesia untuk mengisi program ini bisa ditingkatkan menjadi sepuluh orang," katanya. Ia mengatakan, selama mengikuti program yang didukung penuh Pemerintah Australia Barat ini, ke-empat orang guru muda itu akan ditempatkan enam bulan di Perth dan enam bulan lagi di daerah pedesaan. "Program ini akan berkelanjutan dan guru-guru Bahasa Indonesia kita yang mengikuti program pendampingan ini akan diberi sertifikasi supaya bisa mengajar di sekolah-sekolah Australia," kata Ricky Suhendar. Ke-empat orang guru itu direncanakan mulai mengikuti program pendampingan ini pada 29 Januari, katanya menambahkan. Dalam mendukung pengembangan Bahasa dan Budaya Indonesia di Australia Barat, Konsulat RI di Perth bersama "Westralian Indonesian Language Teachers` Association" (Wilta/Perhimpunan Para Guru Bahasa Indonesia Australia Barat) juga membentuk Balai Bahasa Indonesia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008