Jakarta (ANTARA News) - Perum Pegadaian Pusat pada semester pertama 2008 harus menjadi pesero untuk bisa masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga dapat melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2009. "IPO yang akan dilakukan itu sesuai dengan kehendak Meneg BUMN sehingga Pegadaian mempunyai jangkauan yang lebih luas bahkan mungkin mendirikan anak perusahaan," kata Direktur Utama Perum Pegadaian, Deddy Kusdedy, kepada pers di Jakarta, Rabu. Menurut dia, perusahaan saat ini didorong untuk dapat diprivatisasi agar sebagian kepemilikannya bisa dimiliki masyarakat. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah sehingga usaha Pegadaian sepenuhnya harus diserahkan kepada kekuatan pasar, ujarnya. Ia mengatakan, ekonomi nasional yang terus tumbuh merupakan salah satu faktor yang mendorong Pegadaian dapat meningkatkan kinerja dan menjaga image perusahaan yang makin berkembang. "Kami akan terus mencari pasar dengan melakukan terobosan baru, karena sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masuk cukup besar," katanya. Ia mengatakan, untuk menggarap sektor UKM yang besar itu, Pegadaian akan fokus ke Indonesia bagian timur, karena dari jumlah UKM itu baru terserap sekitar 40 persen. Karena itu, Pegadaian pada 2008 mentargetkan pertumbuhan kredit sebesar Rp26 triliun naik dibanding tahun lalu yang mencapai Rp21 triliun atau tumbuh minimal 15 persen. Dengan pertumbuhan kredit sebesar itu, maka pendapatan usaha bisa meningkat mencapai Rp2,6 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp2,24 triliun, tuturnya. Selain itu, lanjut dia, Pegadaian juga mentargetkan laba perusahaan mencapai Rp716 miliar naik dibanding tahun lalu sekitar Rp610 miliar dengan aset sebesar Rp8,83 triliun. Ditanya mengenai suku bunga, Deddy Kusdedy mengatakan, Pegadaian sudah menurunkan suku bunga antara 0,25 persen sampai 0,5 persen seperti bunga untuk UKM yang semula 1 persen per bulan turun 0,1 persen menjadi 0,9 persen per bulan. Penurunan suku bunga itu sejalan dengan makin turunnya suku bunga perbankan, setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) dari 8,25 persen menjadi 8 persen, katanya. Mengenai Pegadaian Syariah, ia mengatakan, Pegadaian akan menambah outlet dan melakukan merger (penggabungan) konvensional. Upaya ini agar Pegadaian bisa memposisikan perusahaan sebagai Super Market Jasa Keuangan untuk bisa menjadi perusahaan multi nasional (MMC) yang pada gilirannya menjadi perusahaan kelas dunia (global player), katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008