Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 1.000 koperasi wanita dengan kinerja baik di Indonesia akan mendapatkan penguatan modal masing-masing Rp100 juta dari Kementerian Koperasi dan UKM. "Program penguatan modal koperasi perempuan itu sudah dilakukan sejak 2007 yang difokuskan kepada 250 koperasi, sedangkan 2008 ini ditambah 1.000 koperasi atau meningkat 400 persen," kata Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali di sela-sela Konsolidasi Gerakan Koperasi Wanita, Pedesaan dan Koperasi Lingkungan di Kota Bandung, Jumat. Menurut Suryadharma, tahun 2008 ini Kementrian Koperasi dan UKM mendapatkan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk penguatan koperasi wanita di Indonesia. Pemberian bantuan penguatan modal koperasi wanita itu, katanya, difokuskan untuk koperasi simpan pinjam dengan kriteria kinerja bagus dan punya program kerja yang baik. Alasan pengembangan penguatan modal koperasi wanita itu sebagai apresiasi terhadap kinerja dan perkembangan koperasi wanita di Indonesia yang berkembang pesat. "Tingkat kredit macet koperasi dan UKM perempuan itu nyaris nol persen, kalaupun ada tidak sampai 3 persen. Perkembangannya juga cukup luar biasa sehingga ke depan koperasi wanita akan menjadi salah satu kekuatan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Suryadharma Ali. Namun demikian, menurut menteri, pengetahuan para pelaku usaha perempuan masih banyak yang belum mengetahun manfaat dari usaha koperasi. "Itu salah satu hambatan yang menjadi kendala, tahun 2008 ini kita genjot koperasi wanita dan bersinergi dengan koperasi yang sudah ada," katanya. Suryadharma Ali berharap, pengucuran dana perkuatan modal koperasi perempuan terpilih itu bisa cair awal 2008. Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Jawa Barat, H Mustofa Jamaludin mengatakan, perkembangan koperasi wanita saat ini cukup berkembang. Ia mencontohkan di Jawa Barat saat ini terdapat sekitar 1.200 koperasi yang dikelola oleh perempuan, sebagian besar bergerak di sektor simpan pinjam. "Pada 2008 ini, sebanyak 300 koperasi wanita di Jabar diharapkan mendapatkan bantuan penguatan modal dari pemerintah," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008