Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI Angkatan Laut menyatakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Diponegoro siap diberangkatkan ke Lebanon untuk bergabung dalam Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL).

Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat, mengatakan, kapal jenis Korvet Kelas Sigma itu beserta seluruh awak kapal telah menjalani pengecekan dan pemeriksaan intensif baik oleh tim Mabes TNI AL maupun Mabes TNI.

"Termasuk yang menyangkut pembuangan limbah dan sampah kapal. Mereka sangat peduli akan kebersihan kapal untuk menjaga lingkungan laut di sepanjang perjalanan atau selama menjalankan misi di laut Lebanon," katanya.

Selain kesiapan kapal, tambah Iskandar, seluruh awak kapal juga telah menjalani masa pra tugas sebagai bagian dari proses untuk menghadapi berbagai tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB.

UNIFIL saat ini memiliki kekuatan pasukan berkisar 13.000 personel, yang terdiri dari pasukan darat dan pasukan laut. Pasukan darat terdiri dari dua sektor, yaitu sektor barat dan timur. Pasukan darat dan laut tetap di bawah kendali dari Force Commander UNIFIL yang saat ini di jabat Mayjen Claudio Graziano dari Itali.

Kemampuan personel dan perlengkapan yang akan dikirim dalam misi PBB, tentunya harus memenuhi standar yang diterapkan PBB. Hal ini untuk memudahkan PBB dalam melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan baik sebelum deployment dan selama di daerah tugas.

Persyaratan minimal untuk kapal perang yang akan bergabung dalam MTF UNIFIL antara lain, mampu mengoperasikan/mengendalikan heli, mampu melaksanakan SAR, mampu melaksanakan RAS (Pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas satu, memiliki combat management system secara real time, mampu melaksanakan self protection, memiliki kemampuan mengidentifikasi kawan/lawan (IFF), memiliki berbagai jenis persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon.

Terkait itu, tambah Iskandar, PBB akan mengirimkan timnya untuk mengecek lebih lanjut kesiapan kapal KRI Diponegoro dan seluruh awak kapal pada akhir Januari 2009. Jika dianggap layak sesuai standar PBB, maka kapal dengan 111 awak dijadwalkan berangkat ke Lebanon pada pertengahan Februari dan diperkirakan tiba Maret 2009.

"Kita berupaya untuk mempersiapkan segala sesuatunya hingga kapal beserta awaknya benar-benar siap untuk menjalankan misi perdamaian PBB di Lebanon," ujarnya.

KRI Diponegoro akan bergabung dengan kontingen Satgas Maritim dari Itali, Spanyol dan Perancis dengan komandan kontingen dari Itali. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009