Fitrah manusia tecermin dalam tindakan berpuasa seperti menahan diri, bekerja sama, saling berbagi, menyebarkan kebaikan
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Psikologi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Achmad Mubarok meminta umat Islam bisa menahan diri dalam bulan Ramadhan ini, termasuk terkait dengan perkembangan politik belakangan ini.

Mubarok menegaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari nafsu kebinatangan dan kesetanan seperti syirik, sombong, dengki, brutal, kekerasan, dan vandalisme yang merusak fitrah kemanusiaan.

"Fitrah manusia tecermin dalam tindakan berpuasa seperti menahan diri, bekerja sama, saling berbagi, menyebarkan kebaikan," kata Mubarok di Jakarta, Selasa.

Sebaliknya, kata Mubarok, melakukan tindakan kekerasan, menyebarkan kebencian, mengadu domba, serta tindakan terorisme jelas bukan bentuk fitrah manusia.

"Semangat Ramadhan harus menjadikan manusia Indonesia kembali ke fitrah kemanusiaan dan fitrah kebangsaan sebagai warga negara yang mencintai perdamaian, bergotong royong, dan mengukuhkan persatuan," ujarnya.

Terkait dengan situasi politik terkini, Mubarok juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada pasca-Pilpres 2019.

"Karena perbedaan itu sesungguhnya sunnatullah," kata Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) ini.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019