Jakarta, (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Achmad Mubarok, menganggap "Koalisi Teuku Umar" yang antara lain didukung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, hanya merupakan manuver politik menjelang pemilihan presiden mendatang.

"Masalah itu biarlah masyarakat yang menilai. Hal-hal seperti itu hanyalah merupakan manuver politik belaka," katanya usai berbicara dalam diskusi bertajuk "Hubungan Presiden dan Wakil Presiden" di Pressroom Gedung MPR/DPR Jakarta, Selasa.

Sejumlah tokoh dan beberapa pimpinan partai politik peserta Pemilu 2009 dalam beberapa hari terakhir melakukan pertemuan di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat. Kelompok partai politik dan tokoh politik tersebut kemudian dikenal dengan Koalisi Teuku Umar.

Mubarok juga menambahkan jika ada parpol yang mengklaim bahwa kekalahan mereka dalam penghitungan suara dikarenakan banyaknya golput, Partai Demokrat juga berhak menyatakan bahwa mereka juga kehilangan banyak suara karena banyaknya golput.

"Yang kehilangan suara karena banyaknya golput itu tidak hanya satu atau dua parpol, tetapi semua peserta pemilu termasuk Partai Demokrat. Dua puluh persen dari golput tersebut kemungkinan milik Partai Demokrat," katanya.

Ia juga menyayangkan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2009 yang dinilai kurang maksimal. Ia berharap berbagai kekurangan yang ada selama pelaksanaan Pemilu 9 April 2009 lalu tidak terulang lagi dalam Pilpres 8 Juli 2009 mendatang.

"Penyimpangan-penyimpangan kali ini jangan sampai terulang pada pemilihan presiden nanti," katanya.

Namun, ia berpendapat bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pemilu legislatif lalu tidak mutlak seluruhnya menjadi tanggung jawab KPU, melainkan menjadi tanggung jawab bersama.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009