Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Dokter Kepresidenan Mardjo Soebiandono mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan sudah menyiapkan alat pemacu jantung untuk memantau sinkronisasi jantung kiri dan kanan mantan presiden Soeharto. "RSPP telah menyiagakan dan menyiapkan alat pacu jantung (untuk memeriksa fungsi jantung)," katanya di RSPP, Jakarta Selatan, Senin malam. Ia mengaku rencana pemeriksaan itu akan dilakukan pada Selasa (8/1) pukul 06.00 WIB. "Kemungkinan besar kondisi beliau besok pagi akan lebih baik," katanya. Mardjo menyebutkan sampai saat ini alat penyedot cairan masih terpasang di tubuh Soeharto terutama di bagian perut. Sementara, kondisi tekanan darah Soeharto pada 110/50 mmHg, dengan kadar hemoglobin sudah baik yaitu 8,4 persen. "Kenaikannya adalah 0,1 persen dari kondisi awal setelah dilakukan transfusi darah," katanya. Sementara itu, sebelumnya, kondisi mantan Presiden Soeharto pada Senin pagi secara umum masih lemah namun tetap memperlihatkan kemajuan, sehingga pihak dokter yang merawatnya memutuskan terapi medis intensif akan tetap dilanjutkan. Kondisi Pak Harto, Senin pagi, masih lemah namun tingkat kesadarannya membaik serta tekanan darah stabil, yakni berkisar di tekanan sistolik 110/120 mm Hg. Nafsu makan sudah membaik dan beragam fungsi organ vital seperti jantung dan paru-paru memperlihatkan perbaikan. Untuk mencegah penurunan kembali kondisi kesehatan mantan presiden akibat infeksi dari luar, maka untuk sementara waktu kunjungan terhadap Soeharto akan sangat dibatasi. Sementara itu dalam kesempatan yang sama Prof Djoko Rahardjo, anggota tim dokter RSPP, mengatakan bahwa penumpukan cairan di seluruh tubuh Soeharto sudah mulai berkurang. "Cairan di kaki dan tangan sudah mulai normal, sekarang kami masih mencemaskan cairan di perutnya," kata Djoko.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008