Jakarta (ANTARA News) - Lion Air yang kini sedang pesan 122 pesawat Boeing 737-900 ER dalam waktu dekat akan mengembangkan usahanya di Australia dan Thailand dengan menempatkan pesawatnya di kedua negara tersebut. "Proses kerjasama dengan perusahaan di Australia itu kini sedang menunggu agreement dengan saham pemilikan 49 persen untuk Lion, 51 persen untuk perusahaan Australia dan Lion akan menempatkan enam pesawatnya di Australia," kata Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana, seusai penandatangan Kerjamasama antara Lion Air dengan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Dephub di Jakarta, Selasa. Menurut Rusdi, dalam kerjasama dengan perusahaan Thailand akan ditempatkan sebanyak empat pesawat di negara itu. Kerjasama tersebut akan diberi nama Lion Air Australia dan Lion Air Thailand, katanya. Ia mengatakan, pengembangan usaha di luar negeri tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan komersial juga untuk membuktikan bahwa perusahaan penerbangan Indonesia mampu berkibar di luar negeri. Menurut dia, dipilihnya Australia dan Thailand itu karena perizinan pendirian perusahaan penerbangan di kedua negara tersebut relatif lebih mudah dan lebih terbuka bagi perusahaan asing. "Sementara realisasi pendirian perusahaan penerbangan di luar negeri tersebut diharapkan tidak sampai 2014 sehingga pesawat baru yang dipesan dari Boeing tidak semua dioperasinal di rute penerbangan dalam negeri saja melainkan untuk operasional perusahaan lion di kedua Negara tersebut," katanya. Rusdi mengatakan dengan mempertahankan pasar penerbangan dalam negeri saja seperti saat ini, Lion Air tidak akan kalah bersaing dengan perusahaan penerbangan lainnya di Indonesia. Begitu juga untuk pasar penerbangan luar negeri, Rusdi tetap optimis bahwa perusahan penerbangan murah Indonesia itu dapat bersaing dengan perusahaan penerbangan asing lainnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008