Jakarta (ANTARA) - Kinerja Bank Yudha Bhakti menunjukkan perbaikan yang terlihat dari penurunan kredit bermasalah atau NPL dari kisaran 15,75 persen akhir tahun 2018 menjadi 4,55 persen (gross) dan 2,69 persen (netto).

"Setelah hampir enam bulan terakhir berjibaku memperbaiki kondisi perusahaan akibat diterpa berbagai persoalan baik internal maupun eksternal, manajemen perusahaan bisa bernafas lega saat ini," kata Direktur Utama PT Bank Yudha Bhakti  (BYB), Denny Novisar Mahmuradikutip dalam siaran persnya  yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pencapaian positif BYB di bawah kepemimpinan menggambarkan kerja keras seluruh lapisan manajemen dalam upaya mengakhiri tren negatif sejak akhir tahun lalu.

Gebrakan BYB dimulai dengan menerima tawaran kerja sama dengan Akulaku, perusahaan Fintech ternama di Asia. Masuknya Akulaku turut membantu menekan nilai kredit macet yang sempat diderita BYB sejak tahun lalu sekaligus memperbaiki permodalan.

Tidak berhenti disitu, jajaran direksi BYB melakukan perbaikan yang cukup cepat dengan menggiring salah satu debitur kakap yakni Altamoda dengan melakukan restrukturisasi utang sehingga mampu mengembalikan nilai aset perusahaan ke posisi yang lebih baik.

Bahkan adanya percepatan ini ditunggu pihak Altamoda yang berkepentingan menjalankan skema kerja sama yang adil dan terbuka sehingga bisa mengembalikan citra kedua perusahaan.

Di sisi lain pertumbuhan positif ini diperkirakan tidak akan berhenti karena di bulan Mei, BYB sudah mendapatkan surat pemberitahuan efektif pernyataan pendaftaran Right yang akan menambah permodalan sebesar Rp170 milyar di bulan Juni 2019 sehingga posisi permodalan BYB akan semakin kuat sedangkan untuk NPL diperkirakan akan terus membaik.

Beragam aksi perusahaan yang dilakukan BYB tidak terlepas dari upaya manajemen BYB untuk mendudukkan kembali Bank Buku I yang beberapa kali mendapat penghargaan ini ke posisi terbaik sehingga terus mendapat kepercayaan masyarakat.

Perbaikan sistem kepegawaian hingga budaya kerja perusahaan diyakininya memberikan sumbangan besar dalam mendongkrak kinerja perusahaan.

Denny menambahkan, ragam aksi korporat BYB juga tak terlepas dari supervisi dan masukan para pemegang saham utama seperti Asabri dan Gozco. Mereka memberikan perhatian khusus pada setiap detail langkah aksi perusahaan yang akan dijalankan.

Membaiknya laporan keuangan BYB juga memberi dampak positif terhadap arus masuknya nasabah termasuk mempertahankan nasabah premium yang setia menempatkan dananya di BYB.

Beragam perbaikan layanan khususnya layanan prima serta keterbukaan informasi tentang kondisi perusahaan kepada nasabahnya membuat BYB semakin dipercaya masyarakat, katanya.

Baca juga: Bank Yudha Bhakti lakukan transformasi digitalisasi perbankan

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019