Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Jumat pagi, menguat, setelah Ketua Bank Sentral AS (The Fed) Ben Bernanke menyatakan The Fed siap menurunkan suku bunga Fed Fund untuk memicu pertumbuhan ekonomi AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tajam menjadi Rp9.410/9.413 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.437/9.440 per dolar AS atau menguat 27 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Jumat, mengatakan kenaikan rupiah didukung spekulasi pelaku lokal yang memburu rupiah, menyusul melemahnya dolar AS di pasar uang regional setelah The Fed mengusulkan akan menurunkan suku bunganya sebesar 50 basis poin. The Fed siap menurunkan suku bunga dari 4,25 persen menjadi 3,75 persen, untuk memicu pertumbuhan ekonomi yang makin melambat, akibat kasus Subprime Mortgage, katanya. Rupiah, menurut dia, diperkirakan akan kembali menguat pada sesi sore sehingga posisinya berada di bawah level Rp9.400 per dolar AS. Hal ini juga tergantung dari minat pelaku pasar untuk terus membeli dolar AS, karena pelaku utama sejak Kamis (10/1) telah meninggalkan pasar menyambut liburan panjang sampai akhir pekan ini, katanya. Ia mengatakan, kenaikan rupiah juga karena merosotnya harga minyak mentah dunia di Amerika yang saat ini mencapai 93,71 dolar AS, sedangkan di Asia mencapai 94 dolar AS per barel sehingga kebutuhan korporasi terhadap dolar AS agak berkurang. Harga minyak mentah dunia sempat mencapai 110,09 dolar AS per barel yang memicu korporasi seperti Pertamina membutuhkan dolar cukup banyak untuk mengimpor minyak mentah yang diperlukan, ucapnya. Menurut dia, Bank Indonesia (BI) akan tetap berada di pasar mengamati pergerakan rupiah agar tidak jauh di level Rp9.400 per dolar AS. BI siap melakukan intervensi, apalagi cadangan devisanya yang dimiliki meningkat mencapai 56 miliar dolar AS mampu menjaga rupiah tidak terpuruk akibat gejolak harga minyak mentah dunia, katanya. Sementara itu, dolar AS di pasar uang regional merosot 1 persen terhadap euro menjadi 1,4800. Euro sempat mencapai 1,4825 terpicu data pengangguran AS yang meningkat. Dolar AS terhadap yen naik 0,2 persen menjadi 109,55 dan euro juga naik 0,2 persen menjadi 162,15. (*)

Copyright © ANTARA 2008