Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) menerbitkan obligasi negara valuta asing (global bond) senilai 2 miliar dolar AS di New York AS pada Jumat atau Kamis waktu setempat untuk membiayai defisit anggaran 2008 sebesar Rp73,4 triliun atau 1,7 persen dari PDB. Obligasi yang diterbitkan tersebut, kata Direktur Jenderal Pengelolan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto di New York, dalam pesan singkatnya kepada ANTARA News, Jumat, atau Kamis waktu New York diterbitkan dalam dua seri (dual trenches). "Yaitu Indo-18 yang jatuh tempo 18 Januari 2018 dan Indo-38 yang jatuh tempo 18 Januari 2038 dengan nilai masing-masing satu juta dolar AS," katanya. Dengan imbal hasil (yield) menurut dia, untuk Indo-18 sebesar 6,95 persen dan Indo-38 sebesar 7,74 persen. "Ini merupakan transaksi obligasi negara terbesar oleh pemerintah Indonesia selama ini dan terbesar di Asia sejak 1998," katanya. Ia menambahkan, penerbitan tersebut mengalami kelebihan permintaan (over subscribed) sebesar 1,5 kali atau mencapai 3 miliar dolar AS. "Transaksi dilakukan di tengah situasi pasar global yang sulit akibat krisis subprime mortgage AS, melemahnya nilai dolar AS, dan tingginya harga minyak dunia," kata Rahmat. Sementara itu, distribusi kepemilikan Indo-18 menurutnya terdiri atas 24 persen investor dari Asia, 47 persen dari Amerika, dan 29 persen dari Eropa. Sedangkan untuk Indo-38, 10 persen kepemilikan diambil oleh investor Asia, 52 persen dari AS, dan 38 persen dari Eropa. "Untuk pertama kalinya investor institusi AS mendominasi transaksi ini, terutama untuk obligasi dengan tenor terpanjang yaitu 30 tahun sehingga menunjukan kepercayaan investor institusi AS yang berpengaruh di dunia terhadap kredibilitas pemerintah dalam perekonomian jangka panjang," katanya. Menurut Rahmat, jenis investor yang bertransaksi kali ini yaitu 61 persen manajemen aset, 17 persen perbankan, dan 22 persen asuransi serta lembaga keuangan lainnya. Saat ini, peringkat obligasi itu adalah BB-/stable (S&P`s), Ba3/stable (Moody`s), dan BB-/stable (Fitch). Dan `Joint lead managers` penerbitannya terdiri atas Barclays Capital, HSBC, dan Lehman Brothers. Sedangkan hingga 2007 pemerintah telah menerbitkan obligasi global hingga sebesar 7 miliar dolar AS. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008