Bandung (ANTARA News) - Kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi penyakit stroke masih rendah sehingga sebagian besar penderita penyakit itu berakhir dengan kecacatan. "Jangan sekali mengabaikan antisipasi stroke. Penyakit itu menjadi salah satu penyakit mematikan setelah serangan kanker dan jantung," kata Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Laksamana (TNI) Purn Sudomo di sela-sela "Gerak Jalan Sehat" di Kota Bandung, Minggu. Mantan Pangkopkamtib itu menyebutkan jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia sekitar 500 ribu orang. Dari jumlah itu sekitar 25 persen meninggal dunia. Sudomo menyebutkan, masyarakat Indonesia sangat berpotensi menderita stroke karena kesadaran pengaturan pola hidup sehat masih rendah. Antisipasi penyakit itu harus dilakukan sejak usia muda seperti melakukan olahraga teratur, pola makan sehat serta menghindari stress. "Stress itu bukan hanya penyakit orang tua lho... dalam beberapa kasus ada pasien muda yang terkena stroke. Disiplinlah hidup dan rutin memeriksakan kesehatan diri," kata Sudomo yang juga sempat terkena stroke ringan. Menurut Sudomo, penerangan penyakit stroke itu harus merata tanpa mengenal pembatas kaya - miskin, mampu tidak mampu, karena penyakit stroke mengancam siapa saja. "Penyakit stroke itu bisa menyerang siapa saja, ada yang terdeteksi ada juga yang datang sekaligus. Upayakan dalam tiga jam harus sudah mendapat pertolongan dari dokter, jangan lama-lama bawa orang stroke ke RS atau dokter," kata Sudomo. Yastroki, kata Sudomo, terus mendorong swadaya masyarakat untuk secara `behavioral` melakukan antisipasi terhadap penyakit yang bisa menimbulkan beban bagi keluarga maupun masyarakat di lingkungannya itu. "Anggaran yang dimiliki Yastroki masih terbatas, namun kami mencoba agar penerangan penyakit stroke bisa berjalan," kata Sudomo. Pada kesempatan gerak jalan sehat Lansia dan mantan Penderita Stroke yang berlangsung di Lapangan Gasibu Kota Bandung itu, mantan orang kepercayaan mantan Presiden Soeharto itu masih bisa menghibur dengan tembang favoritnya "Kemesraan". Selain itu, Gubernur Jawa Barat, H Danny Setiawan dan Ketua DPRD Jabar, HAM Ruslan juga menghibur dengan lagi "Terajana" dan "Sauyunan".(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008