Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk kembali memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup turun 2,86 persen akibat rencana penurunan tarif seluler. IHSG ditutup turun 80,341 poin menjadi 2.730,031, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 19,236 poin atau 3,15 persen ke posisi 591,112. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA News mengatakan, anjloknya harga saham Telkom dan Indosat yang tertekan rencana penurunan tarif seluler masih menjadi pembicaraan di pasar. "Turunnya TLKM yang memiliki kapitalisasi terbesar dan ditambah ISAT yang menduduki 10 besar telah mempengaruhi bursa unggulan lainnya untuk turun," katanya. Selain itu, lanjut Alfian, perdagangan saham di BEI dipengaruhi turunnya beberapa bursa besar di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo, Hong Kong dan Singapura. Bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 turun 138,16 poin atau 0,98 persen pada level 13.972,62, bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng turun 630,35 poin atau 2,38 persen ke posisi 25.837,77 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang turun 63,55 poin atau 1,98 persen ke level 3.154,58. Penurunan bursa regional ini, kata Alfian, masih terkait dengan perekonomian AS yang menghadapi resesi, apalagi Dow Jones Futures yang negatif dapat dijadikan perkiraan bursa AS Wall Street akan turun. Kondisi ini telah membuat jumlah saham yang menguat hanya 26 dibandingkan yang melemah 193 saham, sedangkan 48 stagnan dan 182 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin anjloknya saham TLKM senilai Rp550 menjadi Rp9.300, Astra Internasional tertekan Rp1.600 ke posisi Rp28.000, ISAT turun Rp500 menjadi Rp7.400, Bumi Resources terkoreksi Rp250 ke harga Rp6.100 dan Aneka Tambang turun Rp100 menjadi Rp4.400. Transaksi berjalan cukup ramai yang mencapai 75.128 kali, dengan volume 6,598 miliar saham dan nilai Rp6,467 triliun. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008