Tadi malam (Senin) kami mendapatkan informasi sudah 35 negara melihat hilal,
Garut (ANTARA) - Sekitar 400 orang dari Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh Kabupaten Garut melaksanakan Salat Id berjamaah atau merayakan Hari Raya Lebaran 1440 Hijriyah di Lapangan Kerkof, Garut, Jawa Barat, Selasa.

Jamaah itu merayakan Lebaran lebih awal satu hari dari yang sudah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia pada Rabu, 5 Mei 2019.

Tim Media Majelis Taqorub Ilalloh Garut, Ridlo Muhammad mengatakan, majelisnya telah menentukan 1 Syawal 1440 Hijriyah merujuk pada hasil rukyat global yang terjadi di beberapa negara.

"Tadi malam (Senin) kami mendapatkan informasi sudah 35 negara melihat hilal," sebutnya usai melaksanakan Salat Id.

Ia mengemukakan, keputusan itu hasil ijtihad para ulama yang menetapkan jika di suatu negara lain telah terlihat hilal 1 Syawal maka negara lain wajib hukumnya untuk mengikuti.

Ia menyebutkan, hasil pengamatan tadi malam, ada 35 negara di dunia yang sudah melihat kemunculan hilal atau petunjuk telah berakhirnya pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

"Bagi kami ya sudah sah jika hari ini berlebaran, tidak genap sesuai pemerintah," katanya.

Terkait adanya perbedaan dalam menentukan hari Lebaran, Ridlo menyebutkan tidak mempermasalahkannya, karena semua keputusan tentunya berdasarkan hasil ijtima ulama.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia maupun organisasi Islam lainnya kemungkinan dalam menentukan 1 Syawal menggunakan rukyat lokal.

"Silakan pemerintah Lebaran (Rabu) mungkin menggunakan rukyat lokal," tambahnya.

Ridlo menyampaikan, jamaah yang ikut Salat Id di Lapangan Kerkof dari beberapa kecamatan di Garut seperti dari Garut Kota, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Samarang dan kecamatan lainnya.

"Dari Limbangan, ada ada juga dari Cilawu, Cibatu dan lainnya," ujarnya.

Seorang Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh, Dedi Mulyadi (60) mengatakan, adanya perbedaan penetapan hari Lebaran dengan umat Islam lainnya tidak perlu diperdebatkan.

Ia menghormati adanya perbedaan, dan menjadikan Lebaran sebagai pesan damai bagi seluruh umat manusia, dan tidak menjadikan perbedaan sebagai masalah.

"Semua juga punya pilihan masing-masing," tegasnya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019