Banda Aceh (ANTARA News) - Para donatur warga Arab Saudi yang memberi bantuan untuk korban tsunami di Nanggroe Aceh Darusalam (NAD) menginginkan agar bantuan tersebut diwujudkan secara berkualitas dan tepat sasaran. Presiden Direktur SCC (The Saudi Charity Campaign) --sebuah Lembaga Sosial Kerajaan Arab Saudi-- Dr Said Al-Urabi Al-Haritsi kepada ANTARA News, Selasa, mengatakan, beberapa saat sejak terjadinya bencana tsunami di NAD pihaknya langsung mengadakan survei untuk menentukan bentuk bantuan yang paling dibutuhkan para korban. "Hasilnya secara umum warga korban tsunami di Aceh membutuhkan bantuan pembangunan rumah tinggal, sarana air bersih, klinik kesehatan, serta sarana pendidikan, serta sarana ibadah" katanya. Karena itulah, katanya, bantuan dari para donatur warga Arab Saudi sebesar 57 juta dolar AS itu diwujudkan dalam bentuk pembangunan 1.500 unit rumah tinggal, ratusan unit sumur air bersih, pembangunan rumah sakit, klinik kesehatan, rumah yatim piatu lengkap dengan sarana pendidikannya, serta bantuan untuk merehab Masjid Raya Baiturahman. Sementara Ketua Tim Teknis SCC di NAD, Imo wibowo menyatakan, untuk tahap pertama 2008 ini akan segera dibangun 500 unit rumah tipe 48 dan tipe 36 yang tersebar di beberapa kecamatan. Hingga 2010 menurut Project Enginering Imo Wibowo, SCC berkomitmen merealisasikan melalui beberapa tahap sebanyak 2.500 unit rumah. "Mudah-mudahan semua berjalan sesuai rencana kerja (job planning) untuk membangun rumah tinggal yang layak dan siap huni. Artinya layak dengan kondisi bangunan yang berkualitas dan siap huni dengan memperhatikan standar rumah sehat," kata Imo saat bersama-sama meninjau lokasi perumahan tersebut. Ia menjelaskan pada program bantuan pengadaan air bersih SCC telah merealisasikan sumur dalam sebanyak 36 unit, sumur penjernih air 7 lokasi dengan kemampuan menghasilkan air 2 liter per detik serta disamping itu dibuat pula sumur dangkal sebanyak 300 titik. "Pembuatan sumur-sumur itu merupakan hasil survei yang dilakukan pihak SCC yang mengacu pada kebutuhan yang mendesak masyarakat setempat. Karena itu kami membuat sumur penjernih dengan kapasitas yang dapat dimanfaatkan untuk 200 kepala keluarga," katanya. Sementara pembangunan sarana kesehatan meliputi pembangunan Medical Centre di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala beserta dua unit klinik 24 jam di Lhoong dan Lamno, lengkap dengan semua peralatan medisnya serta biaya operasional selama tiga tahun. "Setiap warga yang berobat di kedua klinik akan digratiskan dan ditutup dengan biaya hasil pelayanan medis di Medical Center Fakultas Kedokteran Unsyiah yang bersifat komersial," katanya. Hingga saat ini, masyarakat Saudi telah mengumpulkan dana bantuan sebesar satu miliar rial untuk membantu korban tsunami di Aceh termasuk negara lainnya yang tertimpa musibah tersebut seperti Srilanka dan Maldives.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008