Jakarta (ANTARA News) - Kejutan kembali dibuat pemain Indonesia pada hari pertama turnamen pembuka musim kompetisi 2008, Malaysia Super Series, saat pasangan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto tersingkir di babak awal. Luluk/Alvent kalah dari pasangan tuan rumah Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari 21-10, 13-21, 12-21. Pada pertandingan yang digelar di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Rabu malam itu, untuk yang kesekian kalinya Indonesia kehilangan pemain andalannya pada putaran pertama. Kekalahan tersebut membuat rekor pertemuan mereka menjadi 2-0 bagi pasangan Malaysia yang juga memenangi pertemuan pertama di Taiwan Terbuka 2007. Sebelumnya, Indonesia sudah kehilangan ganda campuran unggulan keempat Flandy Limpele/Vita Marissa, pasangan Muhammad Rijal/Greysia Polii, Devin Lahardi/Lita Nurlita, ganda putra Hendra AG/Joko Riyadi serta tunggal putra unggulan kelima Sony Dwi Kuncoro dan satu-satunya pemain tunggal putri Pia Zebadiah. Kekalahan Luluk/Alvent menyisakan pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan sebagai satu-satunya wakil pada nomor ganda putra, begitu pula Nova Widianto/Lilyana Natsir pada ganda campuran. Markis/Hendra yang menjadi unggulan kedua itu maju ke 16 besar setelah menang atas pasangan Inggris Robert Adcock/Robin Middleton 21-9, 16-21, 21-16. Sementara itu, dua ganda putri, Jo Novita/Greysia Polii dan Rani Mundiasti/Endang Nursugianti menyusul rekan mereka Vita Marissa/Lilyana Natsir maju ke putaran kedua. Jo/Greysia mengalahkan Nina Vislova/Valeri Sorokina dari Rusia 21-15, 21-17 untuk bertemu unggulan ketiga asal Korea Lee Kyung Won/Lee Hyo Jung. Sedangkan Rani/Endang maju untuk bertemu unggulan keenam dari Jepang Kumiko Ogura/Reiko Shiota setelah mengalahkan pasangan Jerman Carina Mette/Birgit Overzier 21-13, 21-14. Pada tunggal putra, Indonesia masih mempunyai tiga wakil, yaitu Taufik Hidayat, Simon Santoso dan Andre Kurniawan. Namun Taufik dan Simon akan saling bertemu pada putaran kedua, Kamis (17/1) yang artinya Indonesia dipastikan akan kembali kehilangan salah satu wakilnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008