Painan (ANTARA) - Pengelola objek wisata Pantai Tan Sridano yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyuguhkan hiburan debus untuk menarik kedatangan wisatawan.

"Debus akan digelar pada Sabtu (8/6) pukul 14.00 WIB, besoknya, Minggu (9/6) di jam yang sama juga ada hiburan kesenian tradisional, yakni randai," kata Ketua BUMNag Usaha Bersama, Budi Indra di Painan, Jumat.

Ia menyebutkan digelarnya dua kegiatan di objek wisata yang terletak di Kecamatan Batang Kapas itu selain untuk menarik wisatawan, juga sebagai upaya untuk mempertahankan dan mengenalkan kesenian tradisional ke masyarakat luas.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kecintaan wisatawan terhadap kesenian tradisional semakin bertambah, sehingga kesenian tradisional yang merupakan peninggalan orang tua terdahulu tidak hilang termakan waktu," ujarnya.

Ia menjelaskan di Pantai Tan Sridano, selain bisa menikmati angin sepoi-sepoi di antara ribuan pohon cemara laut, wisatawan juga bisa bermain pasir, mandi air laut dan lainnya.

Khusus libur lebaran tahun ini pihaknya juga menyiapkan wahana permainan air, seperti sepeda air, banana air hingga lokasi-lokasi berfoto yang unik.

Ia mengungkap pada liburan Lebaran Tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata bahari tersebut mencapai 9.000-an orang, sementara tahun ini pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan di angka 10 ribuan.

"Kami yakin dengan promosi yang gencar dilaksanakan hingga pembenahan objek wisata target ini mampu dicapai," katanya.

Pantai Tan Sridano merupakan salah satu objek wisata andalan di Kecamatan Batang Kapas, selain Pantai Sungai Bungin yang menyajikan keindahan Teluk Batang Kapas serta Pantai Labuan Baruak yang menyajikan pantai berpasir putih.

Pantai Tan Sridano mudah diakses karena berada di jalan lintas sumatera, yakni Padang-Bengkulu. Jika dari Painan yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Pesisir Selatan wisatawan hanya perlu menghabiskan waktu sekitar 40 menit untuk berkendera ke arah selatan menuju lokasi.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019