Malang (ANTARA News) - Walikota Malang, Peni Suparto, menilai bahwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Brawijaya Kediri pada pertandingan babak delapan besar Liga Indonesia XII antara Arema Malang melawan Persiwa Wamena, Rabu (16/1), adalah upaya untuk mengagalkan Tim "Singo Edan" Arema menjadi Juara Liga Indonesia (Ligina). "Arema betul-betul dikerjai, agar tidak mampu meraih target yang dibebankan yaitu Juara Ligina XIII. Hal tersebut terlihat jelas pada saat pertandingan. Wasit maupun perangkat pertandingan yang lain selalu bertindak tidak adil," katanya, saat koordinasi dengan Aremania di stadion Gajayana Malang, Jumat. Menurut dia, pada pertadingan tersebut ada upaya sistematis dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggagalkan Arema Malang untuk menjadi juara, padahal langkah Arema Malang untuk menjadi juara tinggal selangkah lagi. Dengan adanya kerusuhan, ia menilai, maka banyak pula yang menjadi korban, salah satunya adalah Aremania, sebutan supoter fanatik Arema Malang yang terancam mendapatkan sanksi tidak boleh mendampingi Arema selama tiga tahun. "Arema dan Aremania adalah aset Malang Raya. Jika Aremania mendapatkan sanksi dari PSSI, maka kami juga merasakan. Untuk itu kami akan mendukung Aremania jika akan menuntut PSSI atas sanksi yang dikeluarkan untuk Aremania," kata mantan anggota DPR RI itu. Ia menjelaskan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya langkah Aremania untuk mendatangi PSSI di Jakarta dalam rangka meminta klarifikasi serta menuntut Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), jika sanksi betul-betul dikeluarkan. "Kami siap meng-'back up' upaya Aremania. Kami yakin yang menjadi biang kerusuhan bukan Aremania, namun akibat kerja wasit yang kurang profesional," katannya yang didukung pula oleh Walikota Batu Edy Rumpoko, Bupati Malang Sujud Pribadi. Pada koordinasi yang digelar distadion Gajayana Malang, selain menghadirkan tiga kepala daerah di Malang Raya juga menghadirkan pendiri Arema Malang yaitu Lukcy Acub Zainal dan Ovan Tobing. Selain itu juga dihadiri oleh korwil dan sekitar 500 Aremania. "Kami siap mendatangi PSSI di Jakarta untuk meminta klarifikasi terkait dengan sanksi yang Aremania terima. Pasalnya, kerusuhan yang terjadi bukan murni kesalahan Aremania, namun juga akibat kepemimpinan wasit," kata Surtato, Aremania dari Korwil Bululawang kabupaten Malang. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008