Makassar (ANTARA News) - Sedikitnya 10.000 massa dari berbagai elemen masyarakat dari Kota Makassar dan berbagai kota lainnya di Sulsel, membanjiri halaman dan jalan-jalan di sekitar rumah dinas Gubernur Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. Semua jalan raya di ke-empat sisi bangunan bercat putih yang dibangun di atas lahan sekitar satu hektare itu, Sabtu, dipenuhi massa yang terus berorasi dan membakar ban bekas. Ratusan aparat keamanan dari Polri dan TNI yang dipimpin Kapolwiltabes Makassar, Kombes Pol Genot Haryanto menjaga ketat bangunan asset negara itu. Seluruh sisi rumah jabatan yakni Jl. Sudirman, Sungai Tangka, Sungai Saddang dan Gunung Klabat dipasangai barikade kawat berduri. Semula massa mencoba menggeser barikade itu untuk menerobos masuk rumah dinas gubernur, namun akhirnya diurungkan. Koordinator demo dan petugas keamanan mencapai kesepakatan untuk beraksi damai dan tidak masuk ke halaman rujab. Masa berkumpul di tempat itu menunggu kedatangan pasangan calon gubernur pemenang Pilkada 5 November lalu, Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu`mang. Massa mengaku akan melantik kedua orang itu sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulsel atas nama rakyat, menyusul berita di media massa yang menyebutkan bahwa Mendagri di Jakarta siang ini akan melantik Tanri Bali Lamo sebagai pelaksana tugas (caretaker) gubernur Sulsel. Hingga berita ini diturunkan, massa dari berbagai tempat masih terus mengalir ke gedung pemerintah tersebut. Sebelumnya mereka berunjukrasa di kantor Gubernur Sulsel. Di pusat pemerintahan Sulsel ini, massa sempat masuk ke halaman kantor gubernur setelah bernegosiasi dengan petugas keamanan untuk membuka barikade kawat berduri. Hanya beberapa menit di halaman kantor gubernur, massa kemudian meninggalkan gedung itu dan bergerak ke rujab untuk bergabung dengan ribuan massa lainnya yang telah berkumpul sejak pagi. Massa dari Kabupaten Gowa saat melintas di Jl. Sultan Alauddin Makassar, sempat merusak showroom mobil Toyota milik NV Haji Kalla. Mereka melempari gedung itu dengan batu dari atas mobil dan sepeda motor sehingga kacanya pecah-pecah. Tidak ada mobil yang rusak karena ruang pamer itu sebelumnya telah dikosongkan. Aparat keamanan yang tidak banyak jumlahnya kewalahan melerai aksi massa sehingga terjadi perusakkan. Wakil Walikota Makassar Andi Herry Iskandar dan Kapolresta Makassar Timur segera turun ke lokasi. Belum ada pelaku yang diamankan pada aksi anarkis tersebut, namun polisi masih terus menyelidikinya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008