Palangka Raya (ANTARA News) - Pembenahan infrastruktur jalan di wilayah Kalimantan untuk menembus daerah-daerah pedalaman dan perbatasan dinilai dapat membantu program pengamanan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia. "Pembangunan infrastruktur yang harus dibangun di dua provinsi (Kalbar dan Kaltim) diharapkan dapat mendukung keberadaan pos-pos yang ada nantinya," kata Panglima Kodam VI/Tanjung Pura Mayjen TNI Suhartono Suratman, di Palangka Raya, Sabtu. Hal itu disampaikan Pangdam usai menghadiri serah terima jabatan Komandan Korem 102/Panju Panjung Kalimantan Tengah, dari Kolonel Arm Budi Rahmat kepada pejabat baru Kolonel Inf Judy Harianto. Menurut Pangdam yang juga baru dilantik tiga hari lalu, keterbatasan infrastruktur yang ada di wilayah Kalimantan selama ini menghambat upaya pembangunan pos-pos perbatasan antara kedua negara sepanjang 2.004 kilometer. Padahal sejumlah daerah perbatasan kini rawan aksi kejahatan lintas negara seperti pembalakan liar, terutama di garis tengah perbatasan yang belum dapat dijaga secara optimal oleh pasukan TNI AD. "Daerah rawan pencurian kayu itu di wilayah tengah antara Kaltim dan Kalbar yang perlu menjadi perhatian Angkatan Darat khususnya dan Pemda pada umumnya, karena pos yang ditempatkan disana belum optimal," katanya. Pangdam mengemukakan indikasi adanya pihak ketiga yang memanfaatkan kelemahan itu mengingat di wilayah Gunung Lasantuyan, Kutai Barat, terdapat "base camp" Malaysia yang hanya berjarak 100 meter dari garis perbatasan. Pangdam sebelumnya juga menyatakan Mabes TNI AD akan menambah jumlah pos pengamanan di perbatasan antara Kalimantan dengan Malaysia bagian Timur sebanyak 13 pos, sehingga totalnya akan ada 54 pos perbatasan di akhir 2008.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008