Charleston, Sotu Carolina (ANTARA News)- Militer Amerika Serikat berencana akan mengirim 500 kendaraan anti bom ke Afghanistan disamping akan menggelar 3.200 tentara tambahan untuk memerangi gerilyawan Taliban. Kendatipun kendaraan anti serangan ranjau (MRAP)itu tetap merupakan satu prioritas untuk Irak , di mana tentara AS sering menghadapi serangan-seranan dari bahan peledak yang bisa menembus kendaraan lapis baja, lebih banyak MRAP akan dikirim ke Afghanistan, kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates. "Saya kira kami akan mengirim lebih banyak MRAP ke Afghanistan," kata Gates, Jumat ketika mengunjungi sebuah pabrik peralatan militer di mana setiap hari 50 kendaraan itu dilengkapi peralatan elektronik. Tetapi menteri itu menekankan bahwa Irak, di mana hampir 4.000 tentara AS tewas sejak invasi pimpinan AS tahun 2003 , masih tetap "prioritas utama." Kendaraan itu "membuat nyawa lebih aman di medan tempur dan memberikan perlindungan terbaik terhadap serangan-serangan bahan peledak yang bisa menembus kendaraan lapis baja ini," kata Gates kepada karyawan pabrik itu dengan spanduk mengingatkan para pekerja bahwa "Pekerjaan Anda Membantu Perang terhadap Terorisme." Di tengah-tengah kecaman bahwa ia lambat mengirim peralatan yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan pasukan AS di Irak, Gates membuat MRAP satu prioritas tahun 2007 setelah mempelajari bahwa tidak ada marinir tewas dalam kendaraan-kendaraan seperti itu. Tidak kurang 1.200 MRAP diproduksi setiap bulan dan 2.235 dikirimkan pertengahan Januari, sebagian besar ke Irak, kata John Young, wakil menteri pertahanan bagi akuisisi, teknologi dan logistik. Tetapi jumlah MRAP kemungkinan meningkat di Afghanistan, di mana 3.200 tentara tambahan AS mulai digelar awal Maret untuk misi tujuh bulan guna membantu pasukan internasional menumpas pemberontakan gerilyawan Taliban. Pemerintah AS memesan 5000 model RG-31 dari kontraktor General Dynamics. Kenderaan seberat 11,6 ton itu adalah MRAP paling ringan, dan mnodel yang paling berat adalah "Bufallo" seberat 25 ton. Kendaraan itu (RG-31) lebih cocok untuk Afghanistan karena lebih ringan dan kecil, dapat bergerak lebih lincah untuk daerah yang berbahaya, kata Young. Pentagon memesan 12.000 MRAP pada kontraktor-kontraktor pertahanan dan berencana menambah lagi Maret sehingga berjumlah 15.400 kendaraan dengan anggaran 22,4 miliar dolar, kata Young dikutip AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008