Pekanbaru (ANTARA News) - Seorang bayi laki-laki anak dari pasangan Amrizal (25) dan Jumaini (24) warga Pekanbaru, lahir dengan usus terburai dan perawatannya ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Arifin Achmad Pekanbaru. "Kami tadi malam sempat membawanya ke RSUD, tapi ditolak dengan alasan kamar sudah penuh," ujar Amrizal, ayah bayi malang itu saat ditemui di RS Santa Maria Pekanbaru, kemarin. Ia mengatakan, proses kelahiran putra pertamanya berlangsung normal di Rumah Bersalin Jati Mulya, Jalan Jati, Kec. Senapelan, Pekanbaru sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah lahir diketahui kondisi bayi laki-laki tersebut tidak normal, ususnya berada diluar perut. Pihak rumah bersalin langsung merujuknya ke RSUD Arifin Achmad. "Tengah malam tadi kami bawa dia ke RSUD. Ketika kami sampai di UGD tak ada perawatan yang diberikan pada bayi saya malah ditolak kamar sudah penuh. Kami kecewa betul dengan rumah sakit itu," ungkap Amrizal dengan raut wajah kecewanya. Ia mengatakan, bukannya memberikan perawatan pada bayinya padahal ada rujukan dari rumah bersalin, malah disuruh pergi. Menurut dia, di tengah kegundahannya memikirkan kesehatan anaknya itu, yang terpikir olehnya rumah sakit terdekat dari RSUD Arifin Achmad dan itu sebabnya ia membawa anaknya ke santa Maria. Ia mengakui, pihak rumah sakit swasta tersebut langsung memberikan perawatan intensif dan kondisi bayinya walau terlihat sehat namun hatinya tetap gundah memikirkan biaya untuk operasi. "Berapapun dananya akan saya cari, asalkan anak saya sehat dan normal," ujar Amrizal yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir angkutan barang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008