Hasil penyelidikan sementara, perahu itu terbalik karena kelebihan muatan yaitu mencapai 25 orang sementara kapasitasnya tidak mencapai jumlah tersebut."
Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung AKBP Yuhdis Wibisana, menyatakan perahu jenis sampan yang terbalik dan tenggelam di laut Pulau Lengkuas karena kelebihan muatan.

"Hasil penyelidikan sementara, perahu itu terbalik karena kelebihan muatan yaitu mencapai 25 orang sementara kapasitasnya tidak mencapai jumlah tersebut," katanya di Tanjungpandan, Minggu.

Ia menjelaskan, perahu jenis sampan itu berukuran sangat kecil dan biasanya itu jenis perahu nelayan namun diisi sebanyak 25 wisatawan yang hendak berkunjung ke Pulau Lengkuas.

"Sampan itu terbalik saat lima menit melakukan pelayaran, sudah berada di antara laut dangkal dan laut dalam," ujarnya.

Dalam insiden tersebut, sebanyak satu wisatawan dinyatakan meninggal dunia, empat orang dalam perawatan medis dan sisanya tidak mengalami gangguan kesehatan.

"Perahu terlalu kecil tidak layak jalan, ditambah pula muatannya sangat banyak yang semuanya adalah wisatawan lokal yang hendak menuju objek wisata Pulau Lengkuas," ujarnya.

Pulau Lengkuas merupakan satu dari sejumlah objek wisata potensial di Pulau Belitung dan merupakan bagian pulau terkecil yang mengelilingi Pulau Belitung.

Satu yang menjadi daya tarik wisatawan di pulau ini karena terdapat sebuah mercusuar tua yang dibangun kolonial Belanda pada 1882 dan hingga sekarang mercusuar itu masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalulintas kapal yang berlayar di sekitar Pulau Belitung.

Selain itu, Pulau Lengkuas memiliki daya tarik tersendiri dengan kondisi pantai yang cukup landai, lautnya cukup tenang dan pasir pantai yang berwarna kuning berkilau.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019