Auckland (ANTARA News) - Ratusan orang berbaris panjang pada Senin untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Sir Edmund Hillary, si penakluk puncak Everest, yang akan dimakamkan dalam upacara kenegaraan di Selandia Baru, Selasa. Peti yang berselimutkan bendera Selandia Baru berisi tubuh pria pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu dibawa ke gereja Kathedral oleh sejumlah anggota Angkatan Bersenjata Selandia Baru, sementara warga suku asli Maori dalam baju tradisonal dibawah rintikan hujan melakukan tarian penyambutan kehormatan. Hillary (88), yang meninggal dunia karena serangan jantung pada 11 Januari 2008, akan disemayamkan selama 24 jam di aula Balaikota Auckland untuk memberikan kesempatan masyarakat memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan kebanggaan Selandia Baru itu. Edmund Hillary adalah seorang peternak lebah yang menjadi penjelajah, dan seorang humanis sejati yang paling dikagumi dalam abad 20. "Hari ini adalah hari yang penting bagi kita semua (bangsa Selandia Baru) karena sepanjang hidup kita menyaksikan Edmund Hillary melakukan banyak kebaikan di dunia," kata seorang pelayat wanita lanjut usia saat memasuki gereja. Hillary bersama rekannya seorang Nepal, Norgay Sherpa, ketika mencapai puncak Everets berteriak : "Kita berhasil menaklukan". Di dalam gereja, peti mati Hillary dihiasi dengan aneka bunga dan sebuah alat daki gunung dan diselempangkan beberapa syal berwarna krenm dari masyarakat Nepal penduduk asli Everest dan pada ujung bagian kaki peti terdapat rangkaian bunga dengan tulisan dari cat minyak bertuliskan "Sir Ed". Setelah karangan bunga diletakkan oleh perwakilan dari Inggris yang mewakili Ratu Elizabeth II, yang Kepala Negara Selandia Baru, gereja baru dibuka untuk umum yang datang untuk menyampaikan doa selamat jalan . Ratusan orang mengitari peti sebagian mengucap doa dan sebagian lagi hening tanpa kata, menundukkan kepala. Setelah menaklukan puncak Everest, Hillary memimpin sejumlah ekspedisi. Tahun 1958, ia dengan empat rekannya menjelajahi wilayah kutub selatan menggunakan traktor yang dimodifikasi dan menjadi kelompok manusia pertama yang mencapai Kutub Selatan. Namun, sebagian besar waktu dan tenaganya ia lakukan untuk program sosial bagi masyarakat Nepal yang hidup di kaki gunung Everest. Dana sosial bagi masyarakat Himalaya yang berhasil digalangnya mencapai 250.000 dolar Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya yang digunakan untuk pembangunan sekolah sebanyak 26, dua buah rumah sakit, sebuah bandar udara dan bea siswa bagi anak-anak di Himalaya yang memiliki 14 gunung tertinggi didunia termasuk Everest. "Banyak orang yang memperoleh kesempatan menempuh pendidikan karena Sir Edmund," kata seorang pelayat Dr. Sanat Dhungel, mantan direktur departemen perlindungan hutan Nepal. Pada tahun 2003, Hillary menerima penghargaan warga negara kehormatan Nepal sebagai pengakuan atas jasanya kepada masyarakat di wilayah Solukhumbhu dimana terletak gunung Everest, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008